Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PT MRT dan KAI Bersikukuh tidak Ada PKL

Putri Anisa Yuliani
27/2/2020 22:10
PT MRT dan KAI Bersikukuh tidak Ada PKL
Penumpang MRT(ANTARA)

PT MRT Jakarta telah bekerja sama dengan PT KAI dengan membentuk anak usaha bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Melalui kerja sama ini, PT MRT Jakarta bersama Pemprov DKI menata 72 stasiun KRL di wilayah Daop 1 dengan empat stasiun sebagai pilot project yakni Juanda, Sudirman, Senen, dan Tanah Abang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan dalam penataan itu ia memastikan tidak ada area khusus yang diperuntukkan bagi PKL.

Justru penataan dilakukan guna menertibkan kawasan dari PKL yang selama ini merajalela mengokupasi trotoar dan membuat macet aktivitas warga di sekitar stasiun. "PT KAI keras sekali dan tegas bahwa di dalam area stasiun itu tidak boleh ada PKL. Itu yang kita pegang selama merencanakan desain penataan kawasa stasiun," kata William dalam sesi Forum Jurnalis di Jakarta, Kamis (27/2).

PKL yang berada di sekitar stasiun dan menghalangi pergerakan orang si sekitar kawasan stasiun pun akan ditertibkan.

Kawasan stasiun akan difokuskan menjadi area transit atau transit oriented development (TOD) untuk mengatur pergerakan orang dan menata peruntukan serta integrasi angkutan umum. "Fokusnya adalah untuk menyediakan kawasan yang mengintegrasikan angkutan umum serta menata kawasan agar warga mudah berpindah antar moda," tegasnya.

Menurutnya keempat stasiun dipilih menjadi pilot project karena menjadi stasiun yang paling banyak dilalui oleh penumpang dan memiliki keramaian yang padat hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitarnya.

"Seperti Tanah Abang itu dilalui 100ribu penumpang perhari, Sudirman sudah 70ribu penumpang perhari. Jadi sudah padat. Kalau kita tidak atur akan semakin sulit," pungkasnya. (OL-12)
    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya