Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Banjir Jakarta, Jangan Salahkan Bogor

MI
24/2/2020 01:35
Banjir Jakarta, Jangan Salahkan Bogor
(ANTARA)

BANJIR di Jakarta tidak lagi tahunan tapi sudah mingguan. Sejak 1 Januari 2020, setidaknya sudah tujuh kali warga Ibu Kota menderita kebanjiran.   Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DKI Jakarta Justin Adrian menyebut Gubernur DKI Anies Baswedan lamban mengatasi banjir dan lebih fokus menangani ajang balapan Formula E.

“Menurut kami, Pemprov DKI ogah-ogahan bekerja untuk menangani banjir. Selalu banyak alasan dan pembenaran mengapa banjir masih terjadi.
Sedangkan untuk event balapan Formula E, semua SKPD digerakkan begitu cepat sampai banyak aturan dan mekanisme dilompati,” ujar Justin dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (23/2).

Justin mengungkapkan Anies sudah menjadi gubernur hampir 2,5 tahun. Namun, program antisipasi banjir jalan di tempat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak bisa menjalankan normalisasi sejak 2018-2020 karena Pemprov DKI tidak mau membebaskan lahan. “Tiga tahun terbuang percuma,” tegas Justin.

Banjir yang melanda Jakarta, Minggu (23/2), menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, karena hujan lebat di wilayah Jakarta dan Bekasi. Daerah Bogor dan Depok hanya hujan ringan dan ketinggian pintu air Depok dan Katulampa berstatus siaga 4 (normal).

“Dari data curah hujan dan ketinggian pintu air, jelas sekali bahwa banjir hari ini adalah karena hujan lokal. Wilayah Menteng, Tebet, dan Kuningan, yang biasanya aman hari ini justru mengalami banjir,” tuturnya.

Justin meminta Anies tidak menyalahkan hujan di Bogor dan tidak melempar masalah ke pemerintah pusat. Sebab Anies sendiri, lanjutnya, memiliki anggaran sangat besar untuk mengatasi banjir.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku kecewa dengan proyek revitalisasi trotoar yang digadang-gadang Anies. “Akibat proyek tersebut, saluran di bawah trotoar di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, mampat, dan menyebabkan banjir,” keluhnya.

Menurut Prasetyo, bak kontrol air yang seharusnya memudahkan petugas untuk membersihkan saluran, ternyata tertutup rapat di lantai trotoar. Selain itu banyak sisa bahan bangunan menghambat jalannya air. (Ins/NJ-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya