Tamu di Hotel Ayola Terjangkit Virus Korona Ternyata Hoaks

Gana Buana
20/2/2020 15:59
Tamu di Hotel Ayola Terjangkit Virus Korona Ternyata Hoaks
ilustrasi -- kampanye antihoaks(ANTARA/YUDHI MAHATMA)

SEBUAH pesan berantai ramai diperbincangkan dalam sebuah grup percakapan ‘Whatsapp’ belum lama ini. Pesan yang menggunakan bahasa negeri Gingseng tersebut rupanya memperingatkan agar tidak menginap di Hotel Ayola Cikarang karena ada tamu terjangkit virus korona.

Selang beberapa hari, pesan berantai tersebut beralih bahasa. Kalimat peringatan ditulis dengan bahasa Indonesia, sedangkan deskripsi peringatan ditulis dengan bahasa Inggris.

General Manager Hotel Ayola Cikarang, Alvian mengatakan, terungkapnya peredaran pesan tersebut berawal saat seorang calon tamu membatalkan pemesanan kamar inap. Saat dikonfirmasi rupanya alasan pembatalan tersebut lantaran adanya pesan berantai tersebut.

“Dari situ sudah kami keluarkan statement bahwa hotel kami bersih dari penyebaran virus korona,” ungkap Alvian, saat dikonfirmasi, Kamis (20/2).

Baca juga: Dampak Korona, BI Koreksi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Alvian mengatakan, dari hasil alih bahasa tim Ayola, isi pesan berbahasa Korea tersebut memperingatkan warga agar tidak menggunakan fasilitas serta akomodasi dari Hotel Ayola. Bahkan, hotel tersebut disebut juga sebagai basecoorporate dari salah satu perusahaan yang memproduksi otomotif asal Tiongkok.

Padahal, terakhir kali tamu atas nama perusahaan tersebut keluar (check out) kamar sekitar 20 Desember 2019. Kemudian, room night atas nama perusahaan tersebut dalam dua tahun terakhir tidak sampai 1% dari total room night yang dimiliki hotel sekitar 5.000-an room night dalam setahun.

“Imbauan melalui pesan berantai ini sudah salah. Apalagi masalah virus korona ini, apalgi kalau kita disebut menyembunyikan. Makanya kita akhirnya sepakat masukan ke ranah jalur hukum,” jelas dia.

Alvian mengaku akan langsung melaporkan perkara tersebut ke unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Tujuanya, agar pelaku bisa terdeteksi dan tidak lagi menyebarkan berita bohong. Apalagi akibat berita tersebut bisa merugikan banyak orang.

“Pendapatan sejak Senin kemarin turun hingga 20%, kami hanya ingin memberikan imbauan agar siapapun mereka tidak menyebarkan berita bohong. Apalagi nasip puluhan orang bergantung di hotel kami,” kata dia. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya