Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi secara tegas menolak Formula E digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas). Ia menyayangkan buruknya koordinasi antara Gubernur Anies Baswedan dengan jajarannya terkait salah ketik rekomendasi Formula E.
"Monas sudah terluka. Monas itu adalah situs sejarah. Kenapa sih kepala dinas di DKI ini dendam sama tanaman pohon di Monas. Di daerah lain dihijaukan, ini ditebang-tebang. Kerja baik sajalah pak gubernur," ujar Prasetyo dalam rapat kerja Komisi E di gedung DPRD, Jakarta, Rabu (19/2).
Prasetyo mengungkit kekesalan dirinya saat sidak langsung ke Monas beberapa waktu lalu. Ia heran bagaimana bisa Pemprov DKI menyebut akan menghijaukan Monas, sementara yang ia saksikan lahan di selatan Monas sudah di cor beton.
"Saya melihat sendiri 191 pohon dipotong, saya datang langsung ke lapangan. Kalau itu terjadi hujan lokal, mau dibawa kemana ini air. Saya yang bukan katanya-katanya, tapi lihat langsung. Ini gubernur tolong lah pak. Apakah Pemda DKI mau ribut terus dengan kita?" tutur Prasetyo.
Dalam rapat kerja tersebut, terjadi perdebatan soal keabsahan surat rekomendasi Formula E yang dilayangkan Gubernur Anies Baswedan ke Kementerian Sekretariat Negara.
Baca juga : Sekda DKI Tampik Anies Lakukan Pembohongan Publik Soal Formula E
Namun, diakui Pemprov DKI terjadi kesalahan ketik soal isi surat yang menyebut seharusnya rekomendasi dari Tim Sidang Pemugaran Sidang bukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Prasetyo menganggap kesalahan ketik itu tidak becusnya koordinasi dan komunikasi Anies ke jajaran bawahannya.
"Saya minta melalui pak asisten tolong kasih tau pak gubernur bereskan semua urusan surat menyurat. Ini saya anggap surat yang dikirim ke Seetneg surat ilegal," kata Prasetyo ke Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Catur Laswanto.
"Semua orang diajak komunikasi pasti ada jalan keluarnya. Jangan merasa otak lu pinter sendiri. Kaget Saya, makanya pas saya ke Setneg saya pertanyakan keabsahan Surat ini. Saya baca di koran ternyata Pak Mundardjito belum pernah (kasih rekomendasi) tapi sudah tandatangani gubernur. Tiba-tiba salahnya ketik," pungkasnya. (Ins)
Tim panitia turnamen balap Formula E telah bergerak cepat melakukan survei jalanan di Jakarta lantaran bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E pada tahun 2020 mendatang.
Sudah ada kesepakatan antara Anies Baswedan dan panitia penyelenggara Formula E, tapi belum ada tindak lanjut pembahasan tentang hal ini secara teknis.
Dua skema lintasan Formula E yang berada di kawasan Monas, Jakarta Pusat tidak tepat. Pasalnya, wilayah tersebut vital dan harus dibebaskan dari kegiatan yang bukan bersifat kenegaraan.
Polisi belum melakukan kajian rencana lintasan untuk Formula E
Penyediaan trek balapan membutuhkan komitmen penuh dari Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, trek balapan Formula E menggunakan sirkuit jalan raya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Achmad Firdaus, menegaskan pihaknya belum bisa memastikan hal tersebut.
Monas atau Monumen Nasional, bukti kedaulatan Republik Indonesia yang kini dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah dengan museum di dalamnya
SALAH satu kegiatan menyenangkan untuk menghabiskan akhir pekan adalah berkumpul bersama keluarga dengan melakukan aktivitas yang seru seperti staycation di hotel.
MONUMEN Nasional (Monas) menghadirkan video mapping ingga panggung hiburan untuk memeriahkan perayaan ataupun libur akhir tahun Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Sepanjang 25-27 Desember 2024, Monas bakal menggelar atraksi Video Mapping dan Air Mancur Menari
SEJAK Jumat (19/7) hingga Minggu (21/7) ada keramaian di Monumen Nasional.
Tumpukan nasi kotak sisa hingga botol bekas air mineral terlihat berserakan begitu saja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved