Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BURUKNYA koordinasi antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi kendala utama polemik balapan Formula E.
Baca juga: Salah Ketik, Pemprov DKI Kirim Surat Lagi Ke Mensesneg
Hal itu disampaikan oleh Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho.
Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho. (Dok MI)
Baca juga: PSI: Ada Kejanggalan dalam Surat Rekomendasi Formula E
Sederet masalah seperti kesalahan ketik surat rekomendasi Formula E yang dilayangkan ke Komisi Pengarah menunjukkan ketidaktelitian Anies Baswedan.
Baca juga: Ombudsman Duga Anies Baswedan tidak Verifikasi Laporan ABS
"Gubernur Anies terlalu percaya dengan bawahannya, sementara bawahannya sibuk menebak maunya gubernur karena arahan yang tidak jelas. Soal Formula E, faktanya sama dengan kesalahan mendasar lainnya, buruknya koordinasi gubernur ke bawahannya," jelas Teguh saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (15/2).
Baca juga: Gampang Kecolongan, Ketua DPRD: Anies Sibuk Mikir Pilpres
Teguh juga menyoroti lemahnya kinerja Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) selama ini. Lembaga ini, katanya, dianggap gagal menjadi penghubung antara SKPD dan gubernur.
"Dari sekian banyak laporan yang masuk ke kami terkait dengan Pemprov, mayoritas berasal dari miskoordinasi antar-SKPD," kata Teguh.
Baca juga: Terpidana Jadi Dirut Trans-Jakarta, Ombudsman akan Panggil Anies
Untuk itu, Teguh menganggap pentingnya DPRD segera memilih wakil gubernur supaya SKPD bisa melakukan koordinasi langsung dengan gubernur.
Baca juga: Petisi Copot Anies Baswedan di Change.org Kembali Viral Pagi Ini
Sebelumnya, Sekda DKI Jakarta Saefullah mengaku ada kesalahan dalam pengetikan terhadap surat rekomendasi Formula E di Monas. Ia mengatakan akan mengirimkan lagi surat ke Kementrian Sekretariat Negara (Mensesneg) terkait rekomendasi Formula E di Monas.
Diketahui, dalam surat tersebut Anies menuliskan sudah mengantongi rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI untuk menggelar Formula E di Monas. Padahal TACB melalui ketuanya Mundardjito tidak pernah dilibatkan.
"Nanti kami usulin perbaikan. (Isi) suratnya satu atau dua kalimat (menyatakan) permohonon maaf. Bahwa seharusnya (rekomendasi) dari TSP (Tim Sidang Pemugaran). Jadi, ada kesalahan ketik itu," ungkap Saefullah saat ditemui di Gedung Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/2). (X-15)
AJANG Formula E kembali digelar di Jakarta, Sabtu (21/6), sekaligus menandai komitmen berkelanjutan ABB dalam mendorong mobilitas ramah lingkungan dan elektrifikasi industri.
Balapan di Jakarta dimenangi Dan Ticktum yang tampil stabil sepanjang lomba.
PEMBALAP asal Inggris, Dan Ticktum mengaku cukup emosional setelah berhasil keluar sebagai juara di balapan Formula E Jakarta 2025 di Jakarta International ePrix Circuit.
PEMBALAP tim CUPRA KIRO, Dan Ticktum, meraih kemenangan perdananya di Kejuaraan Dunia Formula E.
Mitch Evans mengaku antusias kembali berlaga di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang menjadi lokasi putaran ke-12 Kejuaraan Dunia Formula E 2024-2025.
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved