Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani mengusulkan agar para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang Jalan Sabang dipindahkan ke tempat kuliner Thamrin 10, Jakarta Pusat.
"Kalau ada PKL yang baru datang, lebih baik ditempatkan di Thamrin 10 atau kawasan lain. Lebih rapi justru. PKL baru boleh (berjualan), tapi harus ada tempatnya. Jadi, enggak boleh di jalanan yang memang sudah ada usahanya," tutur Zita, Rabu (15/1).
Zita mengatakan kondisi di Jalan Sabang sudah macet dengan banyaknya kendaraan serta keberadaan PKL.
Terlebih, rencana pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta yang mengajukan konsep bahwa di satu sisi trotoar di sepanjang Jalan Sabang akan diisi PKL.
Baca juga: Penataan Jalan Sabang Ditolak, Wawali Jakpus: Baru Kajian Kok
“Kalau sudah crowded (semrawut) jangan tambah crowded lagi. Kalau ada mobil, motor pasti ada preman. Nah, kalau sudah ada preman enggak aman. Orang enggak bakal mau datang. Siapa yang rugi? PKL rugi, pengusaha rugi, semuanya rugi," jelas Zita.
Ia menuturkan para pemilik usaha di sepanjang Jalan Sabang merasa dirugikan karena adanya PKL tersebut. Lahan parkir yang ada, kata Zita, diokupasi PKL. Ia pun meminta Pemprov DKI mengkaji lebih dalam soal penataan PKL di jalan tersebut.
"Penataannya boleh, tapi harus dilihat segi komperhensifnya. Ada wilayah yang bisa (digunakan PKL berjualan) seperti Thamrin, atau di Sudirman itu cakep," kata Zita.
"Jadi, harus ada penataan khususnya kawasan ekonomi yang strategis di Jakarta. Itu harus ditata. Supaya jadi pusat perekonomian. Kita akan panggil pihak eksekutif, ayo kita rencanakan bersama sama. Ini sesuatu yang positif," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengusaha di Jalan Sabang, Ganefo Dewi Sutan, khawatir dengan penataan trotoar yang dilakukan Pemprov DKI. Jumlah pengunjung diyakini akan berkurang akibat ruang jalan yang sempit.
"Trotoar yang saat ini sudah lebar, mau dilebarkan lagi untuk PKL dan parkir. Kalau dilaksanakan, ini mengurangi kapasitas parkir, mempersulit calon konsumen dan otomatis mengurangi kunjungan karena sulit cari parkir,” kata Ganefo. (OL-2)
Penataan PKL di dua lokasi ini telah memasuki babak fina
Penataan PKL di kawasan Alun-alun Bandung ini sejalan dengan regulasi.
Apabila ada yang tetap membandel masuk ke kawasan tersebut petugas akan segera melakukan penertiban.
Ratusan pedagang kecil dapat bernapas lega, mereka mulai menggelar dagangan di lokasi yang sebelumnya ditutup untuk kegiatan perdagangan.
Penertiban akan terus berjalan guna menunjukkan bahwa pemerintah tidak takut terhadap preman
Kapolsek Tanah Abang AKBP, Lukman Cahyono, mengatakan pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki keterlibatan tiga pelaku terhadap para pedagang serta proses penertiban PKL.
Pengusaha menilai soal pelebaran trotoar dan parkir paralel tidak disosialisasikan secara menyeluruh
Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta menegaskan revitalisasi program revitalisasi kawasan "Kebon Bang Jaim" belum menjadi prioritas. Revitalisasi kawasan bersejarah dilakukan tahun depan.
Penolakan itu secara resmi disampaikan ke DPRD DKI Jakarta melalui audiensi yang dilakukan hari ini.
Para pengusaha ingin kawasan berusaha mereka bersih dan nyaman.
Di era globalisasi yang semakin cepat dan produktif, masyarakat tentu membutuhkan masakan rumahan atau the comfort food yang cepat, sehat, enak, dan pastinya ramah di kantong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved