Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KALANGAN pengusaha di Jalan KH Agus Salim atau dikenal Jalan Sabang, diketahui menolak rencana pelebaran trotoar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun, Kepala Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Hari Nugroho, menegaskan revitalisasi program revitalisasi kawasan "Kebon Bang Jaim" belum menjadi prioritas.
Hari menjelaskan penataan kawasan bersejarah Ibu Kota ditunda pada tahun depan. "Kebon Bang Jaim" merupakan akronim untuk empat jalan yang saling terhubung membentuk satu kesatuan, yakni Jalan Kebon Sirih, Jalan KH Agus Salim atau Jalan Sabang, Jalan Jaksa dan Jalan KH Wahid Hasyim di Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
"Oh itu belum, belum tahun ini. Tahun depan kira-kira," ujar Hari saat dikonfirmasi, Rabu (15/1).
Baca juga: Pengusaha Jalan Sabang Tolak Pelebaran Trotoar
Dia pun membantah adanya sosialisasi kepada komunitas PKL serta pengurus RT, RW, dan lurah setempat untuk penataan kawasan tersebut. Hari menegaskan pihaknya saat ini masih berkonsentrasi untuk mematangkan penataan kawasan lain.
Tahun ini, Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan revitalisasi trotoar di sepanjang 97 kilometer (km) jalan dengan biaya Rp 1,1 triliun. Sebelumnya, komunitas pengusaha di Jalan Sabang mengadukan protes terhadap rencana penataan kawasan Kebon Bang Jaim yang juga termasuk Jalan Sabang.
Protes dilayangkan langsung kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, dalam pertemuan yang digelar Senin (13/1) lalu. Ganefo Dewi Sutan, salah satu pengusaha Jalan Sabang menyebut penataan akan mengurangi pendapatan. Pengunjung dikhawatirkan berkurang akibat kapasitas jalan yang berkurang.
"Trotoar yang saat ini sudah lebar, mau dilebarkan lagi untuk PKL dan parkir dibuat paralel dari saat ini serong. Otomatis kapasitas parkir akan berkurang dan jalan akan semakin macet," pungkas Dewi.(OL-12)
Revitalisasi ini akan mengusung konsep zonasi satwa, yaitu penataan berdasarkan klasifikasi habitat, jenis satwa, serta kebutuhan ekologisnya.
GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo di Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (16/5).
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
Dengan banyaknya revitalisasi bangunan bersejarah di Jakarta, bisa mempercepat perubahan Jakarta menjadi kota Global.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan tinggi yang kerap terjadi pada akhir tahun.
Pedestrian yang terletak di Jalan Raya Ciater, Serpong dilengkapi juga tempat duduk, tempat sampah, tempat parkir sepeda, lampu penerangan, dan bollard
Di era globalisasi yang semakin cepat dan produktif, masyarakat tentu membutuhkan masakan rumahan atau the comfort food yang cepat, sehat, enak, dan pastinya ramah di kantong.
Para pengusaha ingin kawasan berusaha mereka bersih dan nyaman.
Zita mengatakan kondisi di Jalan Sabang sudah macet dengan banyaknya kendaraan serta keberadaan PKL.
Penolakan itu secara resmi disampaikan ke DPRD DKI Jakarta melalui audiensi yang dilakukan hari ini.
Pengusaha menilai soal pelebaran trotoar dan parkir paralel tidak disosialisasikan secara menyeluruh
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved