Pemprov DKI Revitalisasi Jalan Sabang Tahun Depan

Putri Anisa Yuliani
15/1/2020 11:57
 Pemprov DKI Revitalisasi Jalan Sabang Tahun Depan
Kondisi kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, yang akan direvitalisasi tahun depan.(MI/Angga Yuniar)

KALANGAN pengusaha di Jalan KH Agus Salim atau dikenal Jalan Sabang, diketahui menolak rencana pelebaran trotoar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun, Kepala Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Hari Nugroho, menegaskan revitalisasi program revitalisasi kawasan "Kebon Bang Jaim" belum menjadi prioritas.

Hari menjelaskan penataan kawasan bersejarah Ibu Kota ditunda pada tahun depan. "Kebon Bang Jaim" merupakan akronim untuk empat jalan yang saling terhubung membentuk satu kesatuan, yakni Jalan Kebon Sirih, Jalan KH Agus Salim atau Jalan Sabang, Jalan Jaksa dan Jalan KH Wahid Hasyim di Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

"Oh itu belum, belum tahun ini. Tahun depan kira-kira," ujar Hari saat dikonfirmasi, Rabu (15/1).

Baca juga: Pengusaha Jalan Sabang Tolak Pelebaran Trotoar

Dia pun membantah adanya sosialisasi kepada komunitas PKL serta pengurus RT, RW, dan lurah setempat untuk penataan kawasan tersebut. Hari menegaskan pihaknya saat ini masih berkonsentrasi untuk mematangkan penataan kawasan lain.

Tahun ini, Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan revitalisasi trotoar di sepanjang 97 kilometer (km) jalan dengan biaya Rp 1,1 triliun. Sebelumnya, komunitas pengusaha di Jalan Sabang mengadukan protes terhadap rencana penataan kawasan Kebon Bang Jaim yang juga termasuk Jalan Sabang.

Protes dilayangkan langsung kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, dalam pertemuan yang digelar Senin (13/1) lalu. Ganefo Dewi Sutan, salah satu pengusaha Jalan Sabang menyebut penataan akan mengurangi pendapatan. Pengunjung dikhawatirkan berkurang akibat kapasitas jalan yang berkurang.

"Trotoar yang saat ini sudah lebar, mau dilebarkan lagi untuk PKL dan parkir dibuat paralel dari saat ini serong. Otomatis kapasitas parkir akan berkurang dan jalan akan semakin macet," pungkas Dewi.(OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya