Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ANGGOTA DPD DKI Jakarta, Fahira Idris mengaku memberikan dukungan kepada Gubernur Anies Baswedan dengan menyiapkan aksi tandingan melawan massa yang menuntut Anies mundur.
Massa yang dikerahkan membela Gubernur Anies bernama Bang Japar atau kepanjangan dari Kebangkitan Jawara dan Pengacara.
"Kami memberi dukungan kepada Pemprov dan Gubernur DKI untuk terus fokus kepada penanganan banjir dan terus melanjutkan program-program penanggulangan banjir," tutur Fahira dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (14/1).
Fahira mengklaim pihaknya lebih paham mengenai isu banjir ketimbang massa yang menuntut Anies mundur. Diketahui massa yang meminta Anies mundur diinisiasi oleh politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung dan Abu Janda.
"Jika mau kita sandingkan data-data banjir, dapat terlihat jelas kok sejauh mana program pencegahan yang telah dilakukan Pemprov DKI saat ini dibanding sebelumnya," kata Fahira.
"Patut kita cermati adalah banjir yang melanda Jakarta dan daerah penyangganya tidak mungkin bisa diselesaikan sendiri oleh Pemprov DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten karena terkait erat dengan keberadaan 13 sungai besar yang melintas antarprovinsi," lanjutnya.
Selain itu Fahira juga berbicara soal warga yang mengajukan gugatan class action terkait banjir. Menurutnya, gugatan tersebut adalah cara yang paling baik dalam menyampaikan aspirasi.
"Selama persyaratan umum dipenuhi salah satunya dapat diterima oleh kelompok dan mempunyai kepentingan hukum dan dibolehkan oleh UU, adalah cara yang paling baik," tandas Fahira. (OL-4)
Menurut dia, jika ada masalah, bukan berarti kebijakan taman yang buka 24 jam dihentikan karena taman yang dibuka 24 jam itu juga mendapat respons yang baik dari sejumlah warga.
Pramono mengatakan, berdasarkan data penjualan, pembelian dan kunjungan di Jakarta yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, angka yang didapat saat ini telah melampaui target.
Adapula yang turut membandingkan penanganan tawuran yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa ke barak militer.
Saat ini, masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin bisa mencapai 3.600 orang.
Pramono Annung mengatakan daycare balai kota lebih bagus ketimbang daycare Sekretariat Kabinet.
Pramono mengatakan bahwa ia merupakan orang Jawa tetapi dalam kultur Betawi ia akan memperjuangkan semua ciri khas Betawi agar menjadi tuan rumah di kota sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved