Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar proses pemilihan wakil gubernur DKI bisa dipercepat oleh DPRD DKI Jakarta. Hal itu mengingat DPRD sudah selesai menunaikan tugasnya untuk membahas dan mengesahkan anggaran 2020.
“Sesungguhnya nama itu sudah ada di DPRD tinggal prosesnya kapan di sidang. Nama sudah sejak Maret. Jadi prosesnya ada di DPRD, bukan lagi di partai,” kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/12).
Pembahasan untuk menentukan siapa calon wagub yang akan menggantikan Sandiaga Uno telah dimulai sejak Januari silam. PKS dan Partai Gerindra sebagai partai pengusung di Pilkada 2017 berhak mengusulkan dan telah menyetor dua nama yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang dipilih melalui tes kepatutan dan kelayakan di Februari.
Lalu pada Maret, kedua partai pengusung menyetor dua nama ke Anies untuk kemudian diusulkan oleh Anies ke DPRD DKI. Kedua nama tersebut pun sudah dikantungi DPRD dan dibiarkan mengendap selama sembilan bulan karena berbagai alasan seperti Pemilu serentak serta padatnya pembahasan anggaran.
“Nama sudah ada selama 9 bulan berarti tinggal diproses. Bukan lagi ada di kami,” tukasnya.
Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN Zita Anjani memastikan kursi calon wagub DKI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Partai Gerindra.
Namun, Zita belum mengungkapkan siapa dua calon tersebut. Bola keputusan itu berada di PKS.
Sebelumnya, calon wakil gubernur DKI diserahkan ke PKS dengan dua calonnya, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto.
Namun, karena proses pemilihannya alot hingga lebih dari setahun, Gerindra menyodorkan empat nama cawagub, yaitu Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Waketum DPP Gerindra Ferry J Juliantono, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Dari enam calon itu, akan dipilih menjadi dua cawagub yang resmi. Kursi wagub DKI sudah kosong semenjak Sandiaga Uno maju dalam Pilpres 2019, yang menjadi cawapres Prabowo Subianto.
“Kami semuanya sepakat (harus dapat) wagub untuk pak Anies,” kata Zita.
Menurut Zita, pemilihan wagub akan segera dilakukan. Belakangan ini, katanya, DPRD sibuk membahas anggaran APBD DKI 2020 yang menyita waktu dan tenaga anggota Dewan. “Teman-teman wartawan lihat juga ka agenda (DPR) bener2 padat. Jangankan ngomongin wagub, pulang kerumah saja enggak kita. Insha Allah abis ketok palu (APBD) awal tahun lah (pemilihan wagub),” jelas Zita.
“Agenda besar sudah diselesaikan, yakni APBD. Habis ini kami lakukan komunikasi politik. Tentunya di pimpinan juga ada komunikasi bagaimana ini diprioritaskan dulu,” pungkasnya. (Put/Ins/J-1)
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Tiga pasangan calon (paslon) siap bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk bisa memimpin Jakarta.
Warga Jakarta diimbau agar berhati-hati dengan praktik politik uang, terlebih di masa tenang saat ini.
Perbandingan Hak Keuangan TGUPP dengan TKD PNS DKI Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved