Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
ANGGOTA Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Marco Kusumawijaya telah mengundurkan diri pada 1 Desember lalu.
Hingga kini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum menentukan langkah untuk mencari pengganti ahli perkotaan itu.
Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Suharti.
"Sampai saat ini belum ada arahan," ungkap Suharti saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (11/12).
Suharti mengatakan alasan pendiri Rujak Center for Urban Studies itu mundur dari TGUPP adalah karena ingin fokus pada penulisan buku.
"Alasannya ingin fokus menulis," terangnya.
Baca juga: DPRD DKI Potong Anggaran TGUPP
Marco dikenal sebagai arsitek dan perencana kota. Ia sudah menerbitkan beberapa buku seperti Jakarta Metropolis Tunggang-Langgang (2004), Kota Rumah Kita (2006), Siak Sri Indrapura (bersama Sapardi Djoko Damono, 2006).
Mundurnya Marco pun menjadi pertanyaan karena saat ini TGUPP tengah keras dikritisi DPRD DKI Jakarta.
Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menuntut agar anggaran TGUPP tidak membebani APBD karena tugas dan pengawasannya tidak bisa dijangkau DPRD.
Selain itu, jumlah anggota TGUPP telah sangat membengkak dari awalnya hanya tujuh orang hingga kini menjadi 66 orang. (OL-2)
Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Adapun TGUPP pernah ada di era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maupun Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI.
Pramono bisa memaksimalkan tugas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menjalankan program kerjanya ke depan tanpa TGUPP.
CALON Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa tim transisi yang akan dibentuk tidak sama dengan TGUPP era Anies Baswedan
Billy meminta kepada pihak yang menyatakan ada ordal saat kepemimpinan Anies, untuk datang ke Pemprov DKI Jakarta agar tidak hanya menuduh saja
Gembong pun menuturkan anggaran tersebut digeser oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ke pos anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Pras menyebut akibat pekerjaan TGUPP itu menyebabkan beberapa jalanan tergenang banjir. Ia menegaskan dalam membangun Jakarta harus rasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved