Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KABID Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan, enam orang tersangka menyiapkan monyet untuk menggagalkan Pelantikan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Minggu (20/10) kemarin. Mereka berencana melepas monyet di sekitar halaman Gedung DPR.
"Mereka akan melepaskan delapan ekor monyet yang bertujuan agar suasana gaduh," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/10).
Argo mengatakan, para tersangka berencana melepas delapan ekor monyet di halaman Gedung DPR dengan tujuan agar para monyet berkeliaran. Motifnya agar para tamu undangan ketakutan.
Argo mengatakan Polri berhasil mengendus rencana enam orang ini berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan bom molotov oleh dosen IPB berinisial AB. Menurutnya, keenam orang ini masih berkaitan dengan kasus AB.
"Sudah dibeli delapan ekor monyet, tapi belum dipakai di sana (Gedung DPR)," terang Argo.
Lebih lanjut, Argo mengatakan bahwa para tersangka ini menggunakan sandi mirror untuk berkomunikasi satu sama lain dalam grup WhatsApp. Sandi ini dilakukan dengan cara membalik posisi alfabet seperti kaca dari posisi yang ada dalam papan ketik.
Baca juga: Jalur di Sekitar DPR Dibuka Bertahap
Selain mengincar Gedung DPR, para tersangka juga mengincar beberapa perusahaan ritel di sekitaran Senayan.
"Kemudian sepanjang aksi juga ada para tersangka berencana (melakukan) penjarahan toko-toko," tutur Argo.
Tersangka yang diamankan berinisial SH, E, FAB, RH, HRS, dan PSM. SH merupakan mantan pengacara. Dia ditangkap di Jatinegara, Jakarta Timur. SH bertugas mencari dana untuk membeli bahan ketapel.
Tersangka selanjutnya berinisial E yang ditangkap di lokasi yang sama dengan SH. E berstatus sebagai ibu rumah mempunyai peran sebagai pemberi tempat untuk melakukan pembuatan ketapel.
Berikutnya, tersangka FAB yang bekerja sebagai wiraswasta yang berperan sebagai penyedia dana sebesar Rp1,6 juta. Lalu tersangka RH yang berperan sebagai membuat ketapel. SH juga memesan ketapel kepada RH sebanyak 200 buah dengan harga Rp8 ribu per unit. Namun,
ketapel yang baru diterima hanya 22.
Terakhir, polisi menangkap tersangka HRS dan PSM. HRS ditangkap di Tebet, ia berperan memberikan dana sebesar Rp400 ribu. Kemudian, PSM ditangkap di Cilandak. PSM berusaha kabur melewati atap rumahnya ketika petugas kepolisian berusaha menangkapnya. Ia berperan memesan ketapel via online. (Medcom/OL-1)
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 - 2024 pada tanggal 20 Oktober 2019, dihadiri oleh Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Negara sahabat.
Peniadaan agenda Car Free Day guna mengantisipasi gangguan kamtibmas saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Ditreskrimum Polda Metro Jaya membentuk satu tim khusus untuk mengamankan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10).
Jelang pelantikan Presiden, Minggu (20/10), pengamanan objek vital diperketat. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia beralasan dalam proses pelantikan memerlukan mobilitas tinggi karena berbagai tamu undangan perwakilan negara sahabat yang memiliki kediaman menyebar juga akan hadir dalam acara itu.
Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gatot Subroto arah barat, putar balik di kolong layang Ladogi ke Jalan Gerbang Pemuda.
SOSOK Wakil Presiden Jusuf Kalla tentu sudah tidak asing lagi. Putra asal Sulawesi Utara itu bahkan dikenal di mancanegara berkat peran dan jasanya di bidang perdamaian.
Pengaturan pola operasi ini berlangsung mulai jadwal pemberangkatan KA pertama hingga pemberitahuan selanjutnya pada Minggu 20 Oktober 2019
Sebanyak empat unit Baracuda telah disiapkan untuk membawa para tamu tersebut keluar dari kompleks DPR.
Dia menambahkan, penutupan Monas tetap berlaku pada Senin (21/10) karena jadwal perbaikan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap situasi kondusif tercipta dalam rangkaian acara pelantikan tersebut. Sehingga masyarakat yang beraktivitas pun dapat berjalan normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved