Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENYEBAB kematian FA akhirnya terungkap. Bocah yang videonya viral lantaran disebut menjadi korban perundungan tersebut meninggal karena penyakit tetanus. Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan aparat Kepolisian Resort Metropolitan Kota Bekasi.
Kepala Unit Reskrim Pondok Gede, AKP Supriyanto, menyampaikan, ada sejumlah bukti menunjukan FA tewas akibat penyakit tetanus. Fakta tersebut telah dikumpulkan melalui keterangan sejumlah warga setempat termasuk keluarga terduga pelaku yang sempat disebut oleh FA sebagai penyebab kematiannya.
FA tinggal bersama ibu kandungnya bernama Sri Ani Lestari dan bapak tirinya di Jalan Hankam, RT04, RW05, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Kami mendapatkan laporan mengenai kabar viral bocah yang tewas di bully, sudah kami datangi lokasi kejadian dan memintai keterangan beberapa warga,” kata Supriyanto, Selasa (10/9).
Baca juga: Polres Bekasi Selidiki Perundungan yang Menewaskan FA
Di sana, lanjut Supriyanto, petugas menggali keterangan keluarga IB, 8, yang disebut FA sebagai pelaku. Nyatanya, tidak ada perkelahian antara FA dan IB berdasarkan keterangan warga. Melainkan, pada awal Agustus 2019, FA dan IB sedang bermain tak jauh dari rumah.
“FA jatuh dan mengalami sakit. Tak lama kemudian FA dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, kurang lebih empat hari,” ujarnya.
Tim medis menyebutkan FA mengidap tetanus yang harus segera ditangani. Namun, keluarga telat membawanya sehingga FA meninggal dunia.
“Luka infeksi dalam tubuhnya, medis menyebutkan bahwa FA mengidap tetanus namun telat dibawa ke rumah sakit. Untuk di organ mana, kami belum tahu,” jelas dia.
Supriyanto belum mengetahui lebih dalam apakah FA telah mengidap penyakit tetanus sebelum jatuh ketika sedang bermain dengan teman-temannya atau setelah jatuh dan terluka.
“Ini masih kami dalami, kita gali keterangan RT/RW,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan orang tua IB, sebelum dirawat, FA sempat dibawa ke tukang urut. Namun, saat diurut, ia mengalami kejang lalu dilarikan ke rumah sakit.
Kini, lanjutnya, kedua orangtua FA memilih pindah ke kampung halaman di Majalengka, Jawa Barat, setelah kepergian putra semata wayangnya. Barang-barang keluarga korban telah dibawa ke Majalengka pada, Senin (9/9) kemarin.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi Aris Setiawan mengatakan lembaganya akan meluruskan kasus yang menimpa FA dan IB. Tujuannya adalah untuk menggali keterangan dari keluarga IB dan warga setempat sekaligus meluruskan kabar yang tengah beredar di jagat maya.
“Karena ini viral kan, makanya harus juga diluruskan, tujuannya agar keluarga tertuduh juga merasakan kenyamanan,” tandasnya.(OL-5)
Investigasi kematian siswi SMKA Tun Datu Mustapha, Zara Qairina Mahathir, kini mengarah pada dugaan unsur kriminal dan perundungan.
Berdasarkan catatan SIMKAH Kemenag jumlah pasangan di bawah usia 19 tahun yang menikah menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir:
Komisi Amal Inggris menyatakan Pangeran Harry tidak terbukti melakukan perundungan dalam konflik internal organisasi amal Sentebale
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
TANGGAL 23 Juli bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN). Penulis melihat bahwa HAN seharusnya menjadi momentum reflektif, bukan hanya perayaan semata.
Menurutnya, peran sekolah sangat penting bagi tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved