Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Biaya Modifikasi Cuaca untuk Polusi Sekitar Rp132 Juta Per Hari

Putri Anisa Yuliani
03/8/2019 16:25
Biaya Modifikasi Cuaca untuk Polusi Sekitar Rp132 Juta Per Hari
Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT Tri Handoko Seto( MI/PANCA SYURKANI)

KEPALA Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto mengungkapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi pencemaran udara menelan dana Rp132 juta per hari.

Menurut Tri, dana itu tidak langsung didapat oleh BBTMC dari pengguna saat hendak menerapkan TMC. Dana akan disetorkan pengguna ke negara dan BBTMC hanya mengambil seperlunya untuk pemanfaatan TMC berbagai kasus.

"Jadi Rp132 juta itu per hari. Dalam satu hari kita bisa dua sampai tiga kali terbang untuk penyemaian atmosfer dalam rangka modifikasi cuaca. Biasanya biaya yang kami ambil hanya untuk bahan, pesawat dan personel," kata Tri saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (3/8).

Menurutnya, modifikasi cuaca untuk menangani pencemaran udara tidak memiliki dampak negatif jika berhasil dilakukan.

"Tidak ada ya. Kalau berhasil dilakukan justru sangat positif bisa mengatasi pencemaran udara dalam jangka pendek karena mengangkat polutan ke atmosfer yang lebih tinggi dan menjernihkan udara di lapisan bawahnya," ungkapnya.

Baca juga: Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Pendinginan Suhu Atmosfer

Sementara itu, jika tidak berhasil, Tri menyebut dampak negatif lainnya ialah polusi semakin bertambah.

"Karena ada kontribusi asap dari pesawat itu tadi ya. Tapi kecil sekali sih kalau itu. Tidak sebesar pencemaran yang sudah ada di Jakarta saat ini," ungkapnya.

Pihaknya tidak bisa menjamin keberhasilan TMC untuk menangani pencemaran udara. Sebab, kondisi atmosfer dan cuaca cenderung berubah setiap saat.

"Tidak bisa kami persentase berapa besar keberhasilannya. Karena kondisi selalu berubah. Karena itu sebelum melalukan modifikasi cuaca, dilakukan pemantauan juga terus dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan TMC," tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka opsi untuk menerapkan TMC guna mengatasi pencemaran udara di Ibukota.

Pencemaran udara di Jakarta diketahui memburuk beberapa pekan terakhir dibuktikan dari hasil pemantauan situs pemantau kualitas udara Air Visual. Jakarta menempati peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk setiap paginya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya