Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTORAT Reserse Narkoba Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap skema dan alur komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung memesan narkotika jenis sabu.
Nunung bersama suami yang juga manajernya, July Jan Sambiran, serta Hadi Moheriyanto alias Hery (TB) ditangkap pihak kepolisian di kediaman mereka di Jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (19/7).
Bermula dari TB memesan dua gram sabu kepada E, Kamis (18/7) malam pukul 22.00 WIB. "Setelah dilakukan penyelidikan ternyata E berada dalam LP Kelas IIA Paledang, Bogor, Jawa Barat," tutur Kasubdit 1 Ditresnarkoba AKB Jean Calvijn Simanjuntak di Polda Metro Jaya (PMJ), Kamis (25/7).
E pun berkoordinasi dengan IP yang sama-sama menghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Paledang. IP kemudian mengontak ZUL melalui telepon seluler dari LP IIA Paledang.
ZUL yang telah dimasukkan ke daftar pencarian orang menyuruh kurir berinisial K mengantarkan sabu kepada Hadi Moheriyanto. K meletakkan sabu pesanan di pinggir jalan dekat warung di bawah fly over Cibinong. Tersangka AT lalu mentransfer dana ke rekening ZUL.
Terbongkarnya kasus Nunung sekaligus membuka kedok LP IIA Paledang yang memberikan keleluasaan kepada terpidana tertentu menggunakan alat komunikasi. Tragisnya, alat komunikasi itu digunakan untuk meracuni anak bangsa dengan narkoba.
Kepala Kesatuan Pengamanan LP Kelas IIA Paledang, Tomi Elyus, yang dimintai keterangan oleh penyidik PMJ, Kamis (25/7), berjanji memperbaiki pengamanan.
Menurut Tomi, tahanan E dan IP memiliki telepon genggam yang diselundupkan istri mereka dalam kemasan gula saat menjenguk.
Pihaknya kesulitan memeriksa setiap tahanan karena LP sudah overkapasitas. Daya tampung seharusnya 370, tetapi dijejali 975 orang. "Karena melebihi muatan, kami tidak bisa membendung teknologi," kilahnya.
Tomi mengaku siap bertanggung jawab kepada Kementerian Hukum dan HAM atas tertangkapnya tahanan menggunakan ponsel.
Terkait rehabilitasi Nunung, Jean Calvijn Simanjuntak menyatakan masih membutuhkan Nunung dan suaminya untuk pengembangan kasus narkotika.
Benar bahwa barang bukti yang disita cuma seberat 0,36 gram sehingga harus direhabilitasi karena di bawah satu gram. Namun, lanjut Calvijn, sebenarnya Nunung juga sudah menghilangkan barang bukti dua gram sabu dengan cara melarutkan ke dalam toilet. "Ada pengakuan dari tersangka NN sendiri," cetusnya.
Nunung dan suaminya harus berhadapan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun karena dijerat menggunakan Pasal 114 ayat 2 Subsider Pasal 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (Iam/J-1)
Penangkapan terhadap pelaku ini merupakan hasil pengembangan dari kasus narkotika jenis ganja yang diungkap oleh Polda Sumbar sebelumnya.
Kuasa hukum Nunung mengaku keinginannya agar kliennya bisa tetap direhabilitasi di RSKO sebagaimana rekomendasi yang diberikan oleh dokter dari RSKO, Herny Taruli Tambunan.
Agenda sidang hari ini adalah pembacaan tuntutan.
Sidang lanjutan perkara penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dengan terdakwa Nunung dan suaminya kembali digelar Rabu (16/10) dengan agenda pemeriksaan saksi.
Selain rindu keluarga, Nunung juga kangen berakting di layar kaca. Kerinduan itu membuatnya tidak berani menonton televisi.
Nunung dan suaminya didakwa dengan tiga pasal alternatif oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan yakni Pasal 112, 114, dan 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 terkait Narkotika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved