Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Koneksitas Antardestinasi Dongkrak Pendapatan

Mediaindonesia
17/7/2019 08:00
 Koneksitas Antardestinasi Dongkrak Pendapatan
Kepa-la Kantor Perwakilan Bank Indonesia(BI) Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo(ANTARA FOTO/R. Rekotomo/)

UNTUK meningkatkan kualitas pengembangan sektor pariwisata, diperlukan konektivitas antardestinasi dan pembenahan infrastruktur. Diyakini dengan adanya konektivitas tersebut akan meningkatkan jumlah wisatawan yang pada akhirnya mendongkrak pendapatan daerah.

Hal itu disampaikan Kepa-la Kantor Perwakilan Bank Indonesia(BI) Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo, saat studi banding ke Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemarin. Fokus dari studi banding ini untuk menggairahkan destinasi wisata Kota Tua, di Jakarta.

"Urusan pariwisata sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Kami sangat peduli dengan kondisi Kota Tua sebagai salah satu lokasi patiwisata di Jakarta, maka pihak-pihak terkait harus bekerja sama," kata Hamid.

BI Perwakilan DKI Jakarta mengajak pihak sektor pariwisata DKI untuk belajar dari cara DIY. Khususnya terkait dengan bagaimana menciptakan ikon Kota Tua bisa sebaik Malioboro. Apalagi, Malioboro sejauh ini dikenal sebagai kawasan unggulan bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY.

"Data 2018 menjelaskan, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia ada 15,8 juta orang. Bali nomor satu pilihan destinasi. Jakarta sebagai ibu kota negara masih kalah dari DIY dalam hal jumlah kunjungan wisatawan asing. Apakah kita tidak bisa berbenah?" ungkapnya.

Dia menambahkan, minat BI DKI Jakarta untuk memba-has masalah sinergitas dan konektivitas antarwilayah subsektor kawasan Taman Fatahilah, Pecinan, Pekojan, Sunda Kelapa, dan Kalibesar agar bisa menjadi wajah baru Kota Tua.

"Selama ini Kota Tua hanya dikenal Museum Fatahilah saja sehingga ini (subsektor) bisa membangun area pariwisata Jakarta yang berkualitas. Kita bisa belajar bagaimana Malioboro menciptakan branding bagus dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung kembali kesana," terangnya.

Saat ini DKI Jakarta tengah berupaya bagaimana pariwi-sata seperti di Kota Tua dapat berperan penting terhadap meningkatkan devisa nasional. Kemudian ada yang menjadi fokus dari BI Perwakilan DKI Jakarta untuk dibenahi disam-ping mempelajari cara DIY membuat image Malioboro.

"Jika ingin meningkatkan pendapatan daerah, serta menambah devisa negara, kawasan pariwisata harus memperhatikan masalah aksesibilitas, khsusnya transportasi. Kita berharap Pemprov DKI bisa menyelesaikan hal tersebut," lanjutnya.

Pertemuan media gathering itu dihadiri belasan wartawan dari media cetak, elektronik, dan televisi di Jakarta. Adapun pemateri yang hadir, antara lain Kepala Bidang Perekonomian Bappeda DKI Jakarta Hindradman, Kepala Seksi Regulasi bidang Infobang Disparbud DKI Jakarta Jehezekiel Ziliwu, dan Kepala UPK Kota Tua DKI Jakarta Norviadi. (Fer/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya