Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sistem Transportasi Kunci Kemajuan Kota

Selamat Saragih
16/4/2019 10:00
Sistem Transportasi Kunci Kemajuan Kota
Moda Raya Terpadu (MRT)(MI/Susanto)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu lebih banyak lagi mengadopsi sistem rencana pembangunan kota. Salah satunya pembangunan sistem transportasi yang menjadi kunci bagi kemajuan bidang pelayanan angkutan modern sebuah kota besar seperti Jakarta.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Sustaining Transit Investment in Asia's Cities (Investasi Transit Berkelanjutan di Kota-Kota Asia), di Jakarta, kemarin.

"Kita butuh mengadopsi lebih banyak rencana pembangunan kota yang fokusnya membangun transportasi mo-dern. Maka program itu kini telah disusun dalam rapat kerja daerah," kata Anies.

Ia mengatakan, sejak 2005 masyarakat Indonesia lebih banyak tinggal di perkotaan ketimbang di perdesaan. Pada 2050, diperkirakan lebih dari 70% populasi dunia akan tinggal di kota.

"Karena itu, rencana pembangunan transportasi ialah kuncinya," ujar Anies.

Anies mengatakan masalah transportasi di Jakarta ialah perpindahan masyarakat yang sebelumnya hampir 48% menggunakan kendaraan umum pada 1998, menurun saat ini hingga 33% lantaran beralih ke kendaraan pribadi.

Perubahan selama 20 tahun ini harus segera dientaskan dengan infrastruktur kendaraan publik Jakarta yang terinteg-rasi dan terkoneksi di seluruh wilayah Ibu Kota.

Baca juga: Pemilu Serentak, TransJakarta Tetap Beroperasi 

Anies mengatakan kondisi angka itu harus dikembalikan, bahkan lebih jauh lagi, bahwa perbandingannya 75% masyarakat menaiki transportasi publik dan sisanya sebanyak 25% mengendarai kendaraan pribadi. "Itu semuanya membutuhkan investasi masif dan kebijakan yang konsisten di semua sektor. Bukan hanya satu sektor, melainkan semua sektor."

Andalkan MRT

Untuk meningkatkan kembali penggunaan transportasi umum, Pemprov DKI akan mengandalkan moda raya terpadu (MRT) karena dinilai sebagai alat pemersatu warga kota. "Pada akhirnya ini semua tentang mengubah tingkah laku dari populasi masyarakat kota. Karena itulah, kita melihat MRT lebih dari sekadar transportasi individu dari suatu ke tempat lainnya. MRT ialah alat untuk mempersatukan kota," ujar Anies.

Menurutnya, hanya di MRT warga DKI tidak memiliki kelas bisnis untuk tempat duduk. Hanya di MRT tidak ada kursi prioritas, kecuali untuk penyandang disabilitas, orang tua, dan ibu hamil.

Oleh karena itu, Pemprov DKI saat ini sedang membangun beberapa infrastruktur transportasi publik seperti BRT, LRT, dan MRT fase dua termasuk koridor yang meng-hubungkan wilayah timur-barat Jakarta. "Kita melihat kita membutuhkan untuk mengembangkan infrastuktur besar secara menyeluruh," jelas mantan Mendikbud itu

Selain pembangunan sektor transportasi, Anies juga menekankan pembangunan di sektor perumahan dalam memenuhi kebutuhan dasar tingkat mikro, serta memfasilitasi sektor swasta agar terus tumbuh berkembang di Jakarta.

"Kita ingin mengajak banyak agensi pembangunan internasional untuk membagikan praktik-praktik terbaik dan telah dibuktikan dari seluruh dunia. Kita ingin meng-adopsinya, bukan sekadar mengadaptasinya. Karena itu, dua hal yang berbeda antara adopsi dan adaptasi. Kita tidak ingin sekadar meniru begitu saja tanpa melihat konteks yang terjadi di Jakarta," tegas Anies. (*/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya