Warga Bekasi Lebih Tertarik Mudik Gratis dari Pemprov Jabar

Gana Buana
28/3/2019 18:05
Warga Bekasi Lebih Tertarik Mudik Gratis dari Pemprov Jabar
Warga melakukan pendaftaran di hari pertama Program Mudik Lebaran Gratis 2019 yang digelar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat(ANTARA FOTO/Andi Firdaus/wsj.)

PENDAFTARAN mudik gratis yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat lebih diminati warga Kota Bekasi dibandingkan ketimpang program Kementerian Perhubungan. Sebab, mekanisme mudik gratis tersebut lebih mudah dibandingkan dengan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan.

Salah satu warga Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Rizky, 27, terlihat memesan tiket bus untuk pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta lebaran tahun ini. Setibanya di Kantor Dinas Perhubungan Kota, Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, dia langsung menuju tenda Dinas Perhubungan Jawa Barat.

Baca juga: Parkir Meningkat, Park and Ride Lebak Bulus Segera Diaspal

Rizky melewatkan tenda pendaftaran mudik gratis Kementerian Perhubungan. Padahal, jarak antar tenda tidak sampai 50 meter.

“Tadi saya coba daftar mudik gratis di website lewat handphone cuma susah masuknya, jadi saya ikut daftar yang dari Jawa Barat saja,” kata Rizky pada Kamis (27/3).

Selain mendaftar via online, kata Rizky, peserta juga wajib mencetak resume pendaftaran itu sebagai bukti kepada petugas di tenda. Nanti, petugas dari Kementerian Perhubungan akan mendata mereka, dan pada bulan Ramadan atau Mei 2019 nanti, mereka diwajibkan mendaftar kembali sebagai bentuk konfirmasi ulang kepesertaannya dalam mudik gratis.

Berbeda dengan mudik gratis yang disediakan Jawa Barat, kata dia, peserta hanya datang ke tenda dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

“Jadi lebih praktis program mudik yang dari Jawa Barat, kita hanya datang ke tenda dan dilayani. Tapi nanti pertengahan Mei daftar kembali untuk konfirmasi ulang kepesertaan mudik, kalau tidak yah hangus,” imbuhnya.

Senada diungkapkan oleh Wasini, 55, warga Kranji lainnya yang bergegas menuju tenda Dinas Perhubungan Jawa Barat. Menurut dia, mudik gratis ini bisa menghemat biaya pengeluarannya menuju kampung halaman di daerah Kebumen, Jawa Tengah.

“Tahun lalu saya ikut mudik gratis kayak gini juga. Sangat membantu dan bisa menghemat biaya sekitar Rp1,5 jutaan karena saya biasa berangkat sama suami dan anak-anak,” imbuhnya.

Berbeda dengan Anton, 28, warga lainnya, dia justru mendaftar mudik gratis ke tenda Kementerian Perhubungan. Alasannya, karena dia sudah mendaftar lebih dulu via website, sehingga kedatangannya ke tenda untuk mengkonfirmasi ulang kepesertaannya.

“Tahu informasi mudik gratis dari media sosial. Pas dapat info langsung coba akses dan tidak ada hambatan kok. Paling ke warnet (warung internet) dulu untuk daftar dan ngeprint (cetak) resume pendaftaran,” kata Anton.

Baca juga: Pemprov DKI Sebaiknya Tetapkan Tarif Integrasi

Anton berharap, agar mudik gratis yang disediakan pemerintah pusat maupun daerah ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun. Selain bisa meringankan beban biaya pengeluarannya, kegiatan ini bisa menekan angka kecelakaan.

“Dua tahun lalu saya pulang ke Yogyakarta naik motor dan itu rasanya capek karena macet. Tapi sekarang naik bus saja, nanti persoalan keliling ke rumah saudara di kampung bisa pakai motor saudara,” tandas dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya