Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Bawaslu DKI Sebut Jaksel Paling Banyak Pelanggaran APK

Antara
26/2/2019 22:20
Bawaslu DKI Sebut Jaksel Paling Banyak Pelanggaran APK
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.)

BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta menyebutkan Jakarta Selatan menjadi daerah yang paling banyak menyalahi aturan pemasangan alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Umum 2019.

"Ada 3.813 pelanggaran di Jakarta Selatan terkait pemasangan APK," kata Komisioner Bawaslu DKI, Puadi, yang ditemui pada acara pelatihan humas, protokoler, dan public speaking di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (26/2).

Puadi mengatakan bahwa terhitung periode 23 September 2018 hingga pertengahan Februari 2019 masa kampanye total ada 13.578 pelanggaran yang terjadi di DKI Jakarta.

Dia merinci pelanggaran yang terjadi di DKI Jakarta, yakni di Jakarta Pusat ada 3.323 pelanggaran, Jakarta Utara 582, Jakarta Selatan 3.813, Jakarta Barat 2.673, Jakarta Timur  3.161, dan Kepulauan Seribu 26 pelanggaran.


Baca juga: Cawagub Ditolak FBR, PKS Akui Sudah Berkomunikasi


"Pelanggaran yang paling banyak dilakukan itu pemasangan APK di pohon dan tiang listrik. Kebanyakan APK yang terpasang di pohon dan tiang listrik yang sudah kita tertibkan," ujarnya.

Puadi menegaskan juga bahwa ada calon legislatif di Jakarta Barat yang kampanye di tempat pendidikan.

"Beberapa peserta pemilu, terutama caleg yang sudah berkekuatan hukum tetap di pengadilan yang nantinya akan didiskualifikasi dan dicoret namanya," kata dia.

Kebijakan pemasangan APK sendiri sudah diatur oleh KPU seperti yang tertuang dalam Pasal 31 Ayat kedua Undang-Undang Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum.

Dalam peraturan tersebut dituliskan bahwa APK tidak boleh diletakkan di beberapa tempat, seperti di lembaga pendidikan (gedung dan sekolah), sarana dan prasarana publik, taman dan pepohonan. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik