Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Lingkungan Masjid Harus Steril dari Kegiatan Pemilu

Micom
24/2/2019 12:05
Lingkungan Masjid Harus Steril dari Kegiatan Pemilu
(Ist)

MASYARAKAT Cinta Masjid (MCM) terus menyerukan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di seluruh Indonesia untuk mencegah rumah ibadah menjadi ajang kegiatan politik praktis. Masjid harus steril dari kegiatan yang berkaitan dengan Pemilihan Umum 2019.

Ketua MCM, Wishnu Dewanto, mengimbau DKM di seluruh Indonesia dapat menangkal masuknya kepentingan politik praktis dalam lingkungan masjid dan musala.

“Kini kami bersilahturahmi ke Masjid Al Musyawarah bersama Bapak Dewan Pembina (Budi Karya Sumadi). Masjid ini sangat unik karena banyak kalangan nonmuslimnya, tapi tetap bisa berinteraksi dengan baik dengan lingkungan. Sehingga keberadaannya diterima dan dibutuhkan,” kata Wisnhu di Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (24/2) pagi.

“Selain itu, Pak Budi yang juga menjabat Menhub (Menteri Perhubungan), bisa berdiskusi dan menyapa warga, menyampaikan perkembangan LRT dan juga pembangunan-pembangunan lainnya yang sudah dicapai Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo). Untuk LRT (light rail transit) ini, bisa jadi sosialisasi banjir dan kemacetan. Terbukti, ini mendapatkan sambutan positif dari warga,” imbuhnya.

Keberadaan MCM di masjid tersebut juga untuk memberikan dan penguatan edukasi penting jika masjid tidak boleh dijadikan ajang kampanye oleh politisi dan benar-benar menbuat masjid sebagai tempat ibadah. 

"MCM terus melakukan konsolidasi dan sosialiasi, terutama agar para khatib bisa memberikan ceramah yang sejuk dan menjauhi ceramah-ceramah yang memberikan nilai-nilai ancaman politik praktis," tuturnya. 

Baca juga: MCM Terima Dukungan PP DKI Jaga Pemilu Damai

Sementara itu, Budi Karya menambahkan jika keberadaannga untuk membantu MCM dan menjalankan tugasnya sebagai Menhub. Sebagai Dewan Pembina MCM, Budi Karya mengatakan, dirinya meyakini Masjid Al Musyawarah menjadi yang terdepan dalam menjaga kemajemukan, dan tidak ikut menyebarkan hoaks serta ujaran kebencian.

“Sebentar lagi LRT rampung, April sudah bisa dipakai. Saya ucapkan terima kasih pada semua warga yang telah toleransi dalam proses pembangunannya,” katanya.

“Nanti kalau ibu-ibu jalan menggunakan motor, jangan lupa tetap dipakai helmnya, walau jaraknya sedikit, dekat. Terus juga mengurangi kecepatannya, periksa juga kelengkapannya. Ada salam dari Pak Presiden, dan saya diminta untuk sering-sering turun ke bawah, membuat pembangunan dan keselamatan,” imbuhnya. 

Hadir pula Ketua DKM Masjid Cut Meutia, Indra Harsono, Sekretaris Harian Yayasan Masjid Al Musyawarah, Juminara, dan Pelaksana Harian Yayasan Masjid Al Munawarah, Imam Muslih.

“Masjid adalah benteng terakhir umat Islam mencari kedamaian. Kita tidak boleh ribut, saling hujat karena beda pilihan. Islam dengan masjid atau musala harus digunakan untuk hal yang membawa kesejukan. Jangan diadu Islam dengan Islam, bisa terbelah dua dan bahaya. Tidak boleh juga kita mencela orang lain, menghina, apalagi di dalam masjid atau musala. Tapi sekarang ini yang terjadi sebaliknya, kita harus menghentikannya,” pungkas Indra. (RO/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya