Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMERINTAH Kota Depok tidak malu gagal meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK). Pasalnya, sampah dan lingkungan kotor masih menghantui sejumlah wilayah di Kota Depok.
Pengakuan yang menohok itu, dilontarkan langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Etty Suryahati, Rabu (6/2). “ Adipura bukan segala-galanya, tapi hidup sehat dan bersih itu sebagai impian terpenting Pemerintah Kota Depok, “ katanya, Rabu (6/2).
Baca juga: Adipura Trending Topic Twitter
Ia mengatakan, jika lingkungan bersih maka penyakit demam berdarah dengue (DBD) tak berjangkit di Kota Depok. Karena, penyakit DBD diduga kuat akibat lingkungan kotor sehingga nyamuk terus berkembang biak dan menularkan penyakit.
“Sebagian lingkungan masyarakat di Kota Depok masih kotor sehingga nyamuk Aedes Aegypty mudah berkembang biak. Ini harus menjadi perhatian bersama agar demam berdarah bisa diberantas, “ kata Etty.
Karena itu, Etty mengajak semua warga Kota Depok untuk tetap menjaga kebersihan dan lingkungan sehat di Kota Depok. Etty menjelaskan, sertifikat yang diberikan Kemen-LHK kepada daerah-daerah peraih piala bergengsi di Indonesia merupakan pemicu semangat untuk tetap membiasakan hidup bersih dan tertib. “ Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terpenting Kota Depok bersih, “ ujar dia.
Pemkot Depok pernah meraih Piala Adipura kategori kota metropolitan 2017. Penghargaan bergengsi dalam pengelolaan lingkungan tersebut gagal diraih Kota Depok untuk 2018. Daerah berjuluk Kota Belimbing itu pun harus pasrah karena hanya satu kali meraih Piala Adipura sejak Kota Depok terbentuk 1999.
Meskipun Pemkot Depok gagal meraih piala Adipura dari Kemen-LHK. Namun, tak membikin Pemkot merasa malu. “ Kita tak malu walau kita gagal meraih piala Adipura," timpal Etty.
Baca juga: Penilaian Adipura Semakin Ketat dan Variatif
Etty bercerita,meski gagal meraih Adipura. Kemen-LHK melalui Direktorat Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun Berbahaya (DPSLB-3) tahun 2019 justru memberikan bantuan kepada Pemkot Depok “Pemkot Depok dapat bantuan dana dari Kemen-LHK 2019 sebesar Rp9 miliar untuk pengelolaan sampah, “ ungkapnya.
Selain Pemkot Depok , sebut Etty, 13 daerah kabupaten/kota lainnya di Indonesia dapat bantuan dana juga dari Kemen-LHK. “ Kita pentingan uang bisa digunakan buat beli truk sampah. Soalnya tiap hari Kota Depok memproduksi 1.300 ton sampah. Untuk mengurangi sampah tersebut yang dilakukan pertama ialah pengangkatan sampah ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Cipayung. “ imbuhnya. Sisi lain, Etty tak bakal bisa baca informasi ini karena OPD DLHK tidak berlangganan koran (OL-6)
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Penelitian Universitas Negeri Ohio ungkap warga yang tinggal dekat laut punya harapan hidup lebih panjang. Faktor lingkungan dan sosial jadi kunci utama.
Pada ajang ESG Award by Kehati 2025, BRI Ventures, perusahaan modal ventura milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), meraih penghargaan Best Investor on Impact Investment.
PELAKSANAAN Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi daerah.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved