Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Tidak Malu Depok Gagal Raih Adipura

Kisar Rajaguguk
06/2/2019 19:33
Tidak Malu Depok Gagal Raih Adipura
(ist)

PEMERINTAH Kota Depok tidak malu gagal meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK). Pasalnya, sampah dan lingkungan kotor masih menghantui sejumlah wilayah di Kota Depok.

Pengakuan yang menohok itu, dilontarkan langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Etty Suryahati, Rabu (6/2). “ Adipura bukan segala-galanya, tapi hidup sehat dan bersih itu sebagai impian terpenting Pemerintah Kota Depok, “ katanya, Rabu (6/2).

Baca juga: Adipura Trending Topic Twitter

Ia mengatakan, jika lingkungan bersih maka penyakit demam berdarah dengue (DBD) tak berjangkit di Kota Depok. Karena, penyakit DBD diduga kuat akibat lingkungan kotor sehingga nyamuk terus berkembang biak dan menularkan penyakit.

“Sebagian lingkungan masyarakat di Kota Depok masih kotor sehingga nyamuk Aedes Aegypty mudah berkembang biak. Ini harus menjadi perhatian bersama agar demam berdarah bisa diberantas, “ kata Etty.

Karena itu, Etty mengajak semua warga Kota Depok untuk tetap menjaga kebersihan dan lingkungan sehat di Kota Depok. Etty menjelaskan, sertifikat yang diberikan Kemen-LHK kepada daerah-daerah peraih piala bergengsi di Indonesia merupakan pemicu semangat untuk tetap membiasakan hidup bersih dan tertib. “ Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terpenting Kota Depok bersih, “ ujar dia.

Pemkot Depok pernah meraih Piala Adipura kategori kota metropolitan 2017. Penghargaan bergengsi dalam pengelolaan lingkungan tersebut gagal diraih Kota Depok untuk 2018. Daerah berjuluk Kota Belimbing itu pun harus pasrah karena hanya satu kali meraih Piala Adipura sejak Kota Depok terbentuk 1999.

Meskipun Pemkot Depok gagal meraih piala Adipura dari Kemen-LHK. Namun, tak membikin Pemkot merasa malu. “ Kita tak malu walau kita gagal meraih piala Adipura," timpal Etty.

Baca juga: Penilaian Adipura Semakin Ketat dan Variatif

Etty bercerita,meski gagal meraih Adipura. Kemen-LHK melalui Direktorat Pengelolaan Sampah Limbah Bahan Beracun Berbahaya (DPSLB-3) tahun 2019 justru memberikan bantuan kepada Pemkot Depok “Pemkot Depok dapat bantuan dana dari Kemen-LHK 2019 sebesar Rp9 miliar untuk pengelolaan sampah, “ ungkapnya.

Selain Pemkot Depok , sebut Etty, 13 daerah kabupaten/kota lainnya di Indonesia dapat bantuan dana juga dari Kemen-LHK. “ Kita pentingan uang bisa digunakan buat beli truk sampah. Soalnya tiap hari Kota Depok memproduksi 1.300 ton sampah. Untuk mengurangi sampah tersebut yang dilakukan pertama ialah pengangkatan sampah ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Cipayung. “ imbuhnya. Sisi lain, Etty tak bakal bisa baca informasi ini karena OPD DLHK tidak berlangganan koran  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya