Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Jaringan Eror, Perekaman KTP-E di Kota Depok Terhambat

Kisar Rajaguguk
04/2/2019 13:55
Jaringan Eror, Perekaman KTP-E di Kota Depok Terhambat
(ANTARA FOTO/Rahmad)

PEREKAMAN dan pencetakan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) belum maksimal di Kota Depok. Jaringan yang sering offline mengakibatkan pelayanan pembuatan KTP-E terhambat.

Di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, 1.057 warga yang merupakan wajib KTP-E hingga kini belum melakukan perekaman data KTP-E akibat terkendala jaringan internet. 

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin dalam pelayanan, tapi jaringan internet sering offline,“ ucap Sekretaris Kelurahan Harjamukti, Sanan Hidayat, Senin (4/2).

Sanan mengatakan, perekaman KTP-E massal yaitu Sabtu dan Minggu (3/2), baru 75 dari 1.057 wajib KTP-E yang berhasil melakukan perekaman. 

“Sisanya 982 belum perekaman. Kami tidak bisa mela kukan apa-apa karena jaringan eror dari pusat,“ katanya.

Kelurahan Harjamukti berpenduduk 30.728 jiwa, 16.470 di antaranya wajib KTP-E tersebar di 86 RT dan 16 RW. 

“Dari 16.470 wajib KTP-E, sebanyak 15.407 penduduk sudah melakukan perekaman dan pencetakan KTP-E,“ ungkapnya.

Sanan menambahkan, semua upaya perbaikan pelayanan telah dilaksanakan kelurahan. Tapi, jika internet tidak berfungsi otomatis pelayanan terganggu. 

"Semua data terkoneksi melalui sistem menggunakan jaringan internet," tuturnya.

 

Baca juga: 39.566 Warga DKI Belum Buat KTP-E

 

Di Kecamatan Tapos, Kota Depok, perekaman data dan pencetakan KTP-E juga terkendala jaringan internet. Dari 289.607 wajib KTP baru 144.509 yang sudah KTP-E.

Camat Tapos Hasanuddin mengatakan permasalahan ada pada jaringan internet. 

"Putus-nyambung putus nyambung. Kasihan, bukan apa-apa ya, PR kita jadi banyak, warga jadi keganggu. Mau nggak mau, kita jadi entar deh-entar deh, jadi gitu. Ntar dikira kita sendiri yang main-main," tutur Hasanuddin

Kondisi jaringan yang bermasalah ini, sambungnya mengakibatkan pelayanan perekaman hingga pencetakan KTP-E terganggu. 

“Kondisi ini membuat pelayanan KTP-E terhambat sehingga banyak pelayanan warga yang terganggu. Kita kan memang yang agak urgen itu pembuatan KTP E, sama surat keterangan yang tidak punya KTP-E segala macam, Kalau (jaringan) error, blangkonya kita tak bisa cetak," lanjutnya.

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok Henry Mahawan optimis 99% perekaman data dan pencetakan KTP-E sudah selesai sebelum pemilu legislatif dan presiden 17 April 2019. 

“Kami berkepentingan dalam percepatan sehingga kami sendiri melakukan pengecekan ke lapangan mulai dari kecamatan sampai kelurahan," ujarnya.

Henry menambahkan, pengecekan dilakukan untuk memastikan validitas kondisi fisik data tersebut. Disdukcapil Kota Depok harus memastikan warga yang belum ada datanya itu memang belum terekam ataukah ada kendala lain. 

"Kami harapkan perekaman data dan pencetakan KTP-E yang tersisa bisa segera rampung," ucapnya.

Di sisi lain, optimisme Henry terkait percepatan tersebut didukung oleh ketersediaan blanko KTP-E yang sudah memadai. Pasalnya sejak beberapa waktu terakhir, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, sudah menyiapkan kebutuhan blanko untuk Kota Depok. 

"Saat ini ketersediaan blanko sudah melimpah, sehingga tidak ada alasan di lapangan bahwa stok blanko habis," kata Henry. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya