Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPOLISIAN Republik Indonesia (Polri) mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengambil dan menyebarkan informasi di media sosial (medsos) sebagai instrumen untuk membangun kerja sama alih-alih perpecahan.
Kontribusi yang bisa diberikan masyarakat dalam melawan informasi atau berita hoaks adalah memenuhi narasi dan konten positif di media sosial. Cara itu sangat efektif untuk membendung narasi kebencian di dunia maya.
Hal itu diutarakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, dalam kegiatan bertajuk Senam Bersama Smart Netizen, Saring sebelum Sharing yang diadakan oleh Divisi Humas Mabes Polri di acara car free day (CFD) Sudirman, Minggu (23/9).
Kegiatan itu dalam rangka mewujudkan masyarakat bijak bermedia sosial dan menyukseskan pileg dan pilpres 2019 yang aman, damai, dan sejuk.
Setyo mengatakan, menarasikan wacana-wacaa damai dan positif dengan berbagai perspektif agama, sosial, budaya, dan kebangsaan adalah langkah efektif melawan berita hoaks dan meredam ujaran kebencian.
"Saring dulu sebelum sharing, bilamana bermanfaat silahkan disebarkan sebanyak-banyaknya ke publik sehingga media sosial dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain," ujarnya.
Menurutnya, kunci utama melawan berita hoaks yang berkembang pesat saai ini adalah akal sehat. Itu bisa mengingatkan setiap indivisu untuk tidak cepat percaya pada informasi yang beredar.
"Sehingga harapan kita bersama dapat menjadi warganet yang cerdas," pungkasnya. (OL-3)
PEMILU tinggal menghitung hari. Bagaimana peta elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden serta elektabilitas partai-partai jelang pemilu?
Bahayanya ialah bahwa NU bisa menjadi satu-satunya penentu keputusan terkait isu-isu agama dan menjadi pemegang kekuasaan dalam hal ortodoksi dan heterodoksi.
Dari total korban terdiri dari 144 orang di antara mereka meninggal dunia dan 883 orang sakit.
AKBP Stefanus mengaku telah menyita dan melihat rekaman kamera pemantau yang menunjukkan pelaku diduga berjumlah dua orang.
Kegiatan yang terpusat di Jl Imam Bonjol di samping Hotel Mandarin itu diadakan untuk menebarkan pesan pemilu damai kepada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved