Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ATURAN berkendara yang baik seakan tidak berlaku di Ibu Kota. Para pengemudi saling serobot dan tidak memedulikan kenyamanan dan keselamatan di jalan.
Namun, di situs berbagi video Youtube, ada beberapa video aksi 'penegak hukum' versi jalanan yang bernama Ichiro sang Penertib Jalanan.
Nama Ichiro biasanya dipakai untuk anak laki-laki pertama di keluarga Jepang. Namun di Jakarta, Ichiro merupakan nama mobil Suzuki Vitara putih B 2566 DP yang dimodifikasi off road untuk menyeruduk kendaraan, mulai sepeda motor hingga truk kontainer, yang dinilai ugal-ugalan.
Sedikitnya ada 15 video aksi Ichiro yang diunggah di Youtube. Dari seluruh video itu tersirat pesan, pengendara yang ugal-ugalan dan melanggar aturan bakal diseruduk Ichiro.
Seperti dalam video berdurasi 21 detik dengan judul Ichiro Vs Metromini. Di video itu digambarkan mobil Ichiro menyeruduk keras Metromini 74 yang mengambil lajur berlawanan di tengah padatnya lalu lintas.
Dari arah pengambilan gambar, video ini direkam dari dalam mobil yang menabrak metromini itu.
Lalu di dalam video berdurasi 63 detik dengan judul Ichiro Vs Stupid Biker digambarkan Ichiro mengejar segerombolan pengendara sepeda motor yang melanggar lampu lalu lintas. Para pengemudi dan penumpang sepeda motor itu ialah para remaja yang tidak menggunakan helm. Mesti tidak sampai menyeruduk pengendara motor, Ichiro tampak memepetkan bodi mobil sembari terus membunyikan klakson.
Di akhir video itu, Ichiro menyelipkan foto pengendara yang dikejarnya dan diberi keterangan 'This is how the idiots look like'.
Video-video kontroversial ini pun tak lepas dari komentar masyarakat. Sebagian menuliskan pendapat bernada persetujuan terhadap aksi Ichiro yang dianggap patriotik untuk memberantas pengemudi yang suka ugal-ugalan. Namun, ada juga yang mengkritik perbuatan Ichiro tak tunduk pada hukum yang berlaku. Terselip pula komentar bernada menyindir kepolisian yang sejatinya bertugas menegakkan hukum.
'Polisi kita terlalu sibuk mikirin pelanggaran-pelanggaran besar, padahal itu pelanggaran tumbuh karena pelanggaran kecil dibiarkan. Negeri ini terlalu banyak istilah maklum, belas kasihan kepada pelanggar-pelanggar itu. Padahal awal mulanya kan mereka itu yang tidak taat aturan', tulis akun bernama video-acak di kolom komentar video Ichiro Vs Stupid Biker.
Berdasarkan penelusuran, pengunggah video-video itu bernama Huibert Andi Wenas dengan alamat surel [email protected]. Ia merupakan dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Dalam posting-an di akun Facebook miliknya, Andi menampilkan foto-foto Suzuki Vitara Ichiro.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aksi Ichiro merupakan sesuatu yang tidak tepat untuk dilakukan.
''Semua masalah penegakan hukum harus dibicarakan terlebih dahulu dengan polisi,'' ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, kemarin.
Ahok akan meminta kerja sama Polda Metro Jaya untuk menindak pelaku penegakan hukum sepihak ini. Menurut dia, wewenang penegakan hukum hanya ada di TNI dan Polri sehingga masyarakat sipil yang bertindak tanpa berkoordinasi harus ditertibkan.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono juga menyebut aksi Ichiro itu sebagai tindakan melanggar hukum. ''Hal itu tidak benar. Seharusnya, jika menemukan pelanggaran lalu lintas, serahkan ke kami, serahkan ke pihak kepolisian,'' ujar Unggung. (Tesa Oktiana Surbakti/Golda Eksa/J-1)
WAKIL Bupati Dharmasraya, Leli Arni, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait maraknya praktik rentenir berkedok koperasi simpan pinjam di wilayahnya.
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
MENTERI Koperasi Budi Arie Setiadi berharap seluruh penggiat koperasi untuk mendukung Koperasi Desa (Kopdes)Merah Putih. Hingga kini Kopdes Merah Putih mencapai 57.000.
Pendekatan pembangunan koperasi seharusnya dimulai dari bawah, bukan dengan pendekatan struktural yang instan.
Enam pelaku pungutan liar (pungli) yang berkedok anggota koperasi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ditangkap Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (14/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved