Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDONESIAN Gastronomy Community (IGC), Sabtu (9/3), menyelenggarakan Gastronomy Talks di Unika Atma Jaya, Jakarta dengan mengundang para narasumber dari pemerintah, akademisi dan praktisi.
Para narasumber itu adalah Odo Manuhutu Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Kemenko Maritim dan Investasi (diwakili Liz Zeny Merry, Plt. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif/ Analis Kebijakan Ahli Madya); Ani Nigeriawati, Direktur Komunikasi Publik dari Kementerian Luar Negeri; Teuku Rezasyah, Ph.D Dosen Senior dari Universitas Padjajaran, dan Chef Ivan Mangundap untuk membahas Strategi Diplomasi Gastronomi Indonesia sejak munculnya program Indonesia Spice Up the World hingga pelaksanaan Gala Dinner KTT ASEAN dan G20.
Semenjak diluncurkannya Narasi Tunggal Indonesia Spice Up the World (ISUTW) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pada 2022, Indonesia memiliki gagasan yang serupa dalam mempromosikan makanan, minuman, rempah-rempah dan produk-produk kemasan siap konsumsi ke luar negeri.
Baca juga : JIP Dukung Festival Kuliner Nusantara
Ria Musiawan, Ketua Umum IGC menyampaikan, “Salah satu upaya dalam mempersatukan sebuah ide yang diformulasikan dalam bentuk kebijakan sebagai pedoman untuk berinteraksi adalah melalui jalur diplomasi, yaitu gastrodiplomasi dengan mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia”.
”Peran IGC dalam melestarikan dan menyebarkan informasi, tidak hanya di dalam negeri, namun juga manca negara terutama dalam mendukung pemerintah,” lanjutnya
Gastronomy Talks ini bertujuan memberikan pemahaman tentang signifikansi mempromosikan gastrodiplomasi Indonesia di panggung dunia, serta, memberikan edukasi pada publik maupun peserta seminar tentang arah kebijakan, strategi dan implementasinya.
Baca juga : Di Balik Sosok Maestro Kuliner Murdijati Gardjito
Selain itu, kegiatan ini juga memiliki objektif untuk melestarikan makanan dan minuman beserta budayanya sebagai pembentuk citra identitas bangsa sekaligus sebagai katalisator perekat persatuan Indonesia.
Odo Manuhutu berpendapat, sebagai program diplomasi gastronomi, Indonesia Spice Up the World (IUSTW) mengutamakan tiga pendekatan utama yaitu (1) pengembangan restoran existing melalui perluasan pasar dan lisensi, dan pengembangan konseptual restoran sebagai contoh restoran di luar negeri; (2) Pengembangan Produk Ready to Eat (sate, rendang, soto, gado-gado,dan nasi goreng) dan peningkatan produk premium/ bumbu lainnya untuk di-showcase di resto/retail melalui proses kurasi; dan (3) Pengembangan manajemen rantai pasok dengan embangun jejaring produsen - trader - buyer oleh IAS (Integrasi Aviasi Solusi)- BUMN bersama komunitas/ GAPMMI; dan penguatan logistik, distribusi, stockist, pemasaran, R&D
Sedangkan Ani Nigeriawati menyampaikan penyelenggaraan Gala Dinner dalam KTT ASEAN dan G20 dalam menyokong kepentingan nasional Indonesia. Soft diplomacy yang terjadi saat perundingan dapat meringankan suasana tegang, dan mencair karena makanan.
Baca juga : Pemerintah Targetkan 4 Ribu Bisnis Kuliner Indonesia Berdiri di Seluruh Belahan Dunia
“Selain itu Tren lifestyle luar negeri dan peningkatan demand yang mengarah pada keunggulan karakter kuliner Indonesia.” kata Nigeriawati.
Di lain pihak, berdasarkan pengalaman mengamati kegiatan gastrodiplomasi, Teuku Rezasyah berpendapat strategi Gastro Diplomacy Indonesia harus menentukan indikator yang tepat untuk fokus pada upaya menarik konsumen, dan perlu memasukkan nilai-nilai tertentu seperti besar, beragam, demokratis, persatuan, moderat, bersahabat, higienis, sehat, bergizi, musikal, halal, dan dapat disesuaikan dengan khalayak sasaran.
Bahkan Chef Ivan Mangundap juga melihat bahwa tantangan saat ini adalah bagaimana membuat makanan Indonesia disukai oleh berbeda selera.
”Sebagai contoh, adalah melihat situasi dan menerapkan yang tepat, yaitu misalnya asal-usul negara,” pungkasnya. (RO/Z-1)
Gastronomi bisa menjadi daya tarik wisata, bahkan menjadi diplomasi untuk ekonomi kreatif
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengeksekusi program-program nyata dan berdampak yang melibatkan pelaku industri kuliner lintas sektor, melalui berbagai aktivasi dan inisiatif bersama.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
CUCU dari Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, Nadia Habibie, membocorkan hidangan makanan yang menjadi favorit eyangnya. Nadia mengatakan, BJ Habibie suka sekali dengan makanan yang asin dan pahit.
Ini menjadi momen untuk memperkenalkan kekayaan kuliner nusantara dan Nusa Tenggara Timur.
The Ritz-Carlton akan menggelar makan malam eksklusif di The Beach Grill, sekitar kawasan pantai Nusa Dua.
Partisipasi dalam event Indonesia Gastrodiplomacy Series adalah kesempatan yang baik untuk lebih mengenal budaya dan kekayaan kuliner Indonesia.
Para pendiri IGC berharap bahwa di tahun ketiga ini IGC dapat berkembang menjadi organisasi yang diakui oleh para stakeholders tidak saja di Indonesia namun dunia.
BANGUNAN itu terletak di sudut Jalan Celle de Viriato 39 Madrid, Spanyol, di atas pintu utamanya terdapat papan cukup besar bertuliskan ‘NUSANTARA’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved