Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Banjar kembali menggelar program pelatihan keterampilan kesehatan untuk masyarakat dengan fokus utama pada Peningkatan Keterampilan Pertolongan Pertama. Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kejadian darurat medis yang bisa terjadi kapan saja.
Sebagai langkah awal, IDI Kota Banjar mengadakan pelatihan pertolongan pertama yang diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan keterampilan dasar dalam penanganan cedera atau kondisi darurat medis, yang dapat berpotensi menyelamatkan nyawa. Dalam situasi darurat, pengetahuan tentang cara memberi pertolongan yang tepat sangat penting sebelum tenaga medis datang.
Dengan memberikan pelatihan pertolongan pertama ini, IDI Kota Banjar berharap masyarakat lebih siap untuk memberikan bantuan awal yang tepat. Tentu saja, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan rasa peduli dan gotong royong di masyarakat.
Pelatihan ini dilaksanakan di berbagai titik di Kota Banjar, termasuk di beberapa kecamatan dan kelurahan, serta melibatkan banyak peserta dari berbagai kalangan. Para peserta diberi pelatihan langsung mengenai berbagai keterampilan penting seperti penanganan luka, teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), serta penanganan kegawatdaruratan lainnya.
Pelatihan dilakukan oleh tenaga medis profesional, termasuk dokter-dokter yang tergabung dalam IDI Kota Banjar, serta petugas medis dari puskesmas dan rumah sakit setempat. Salah satu sesi yang paling diminati adalah pelatihan tentang cara melakukan CPR dan penggunaan alat AED (Automated External Defibrillator), yang merupakan keterampilan penting dalam menangani serangan jantung mendadak.
Selain keterampilan praktis, peserta juga diberi edukasi tentang pentingnya peran masyarakat dalam menanggulangi kecelakaan dan kondisi medis darurat. Para dokter dari IDI Kota Banjar memberikan penjelasan tentang bagaimana keterampilan pertolongan pertama dapat meningkatkan keselamatan individu, serta mempercepat proses pemulihan hingga bantuan medis profesional datang.
Program Pelatihan Berkelanjutan untuk Masyarakat Kota Banjar
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen IDI Kota Banjar untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui peningkatan keterampilan kesehatan dasar. Program ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi IDI Kota Banjar berencana untuk mengadakan pelatihan secara berkala di seluruh wilayah Kota Banjar.
Dengan diselenggarakannya program “Pelatihan Keterampilan Kesehatan untuk Masyarakat”, IDI Kota Banjar berharap masyarakat dapat lebih tanggap dalam situasi darurat. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya sehat, tetapi juga peduli dan siap membantu ketika dibutuhkan.
Program ini adalah langkah konkret dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan siap menghadapi berbagai kondisi darurat medis yang mungkin terjadi kapan saja. Bagi masyarakat yang ingin tahu lebih banyak mengenai program serta kegiatan idibanjar.org kunjungi laman resmi mereka di https://idibanjar.org
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Kesehatan adalah soal ideologi, bukan sekadar urusan teknis atau statistik. Kita harus bersama bergandengan tangan membangun sistema kesehatan dengan fondasi nilai keadilan.
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved