Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DI era digital, penggunaan gawai telah menjadi suatu hal yang jamak. Peran media sosial pun telah berkembang menjadi semakin signifikan di kehidupan masyarakat Indonesia. Sayangnya, media sosial juga berkembang sebagai ruang tempat terjadinya tindakan perundungan siber atau cyberbullying.
Data menunjukkan, anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap perundungan di dunia maya, sehingga peran orangtua sangat penting dalam menemani aktivitas anak dalam berselancar di dunia maya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap, pada 2024, sedikitnya 1 dari 6 anak di dunia mengalami perundungan. Sementara, UNICEF mencatat sepertiga anak muda di 32 negara melaporkan mengalami perundungan di dunia maya atau cyberbullying.
Baca juga : Perhatikan Hal Ini untuk Jadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya
Melansir laman unicef.org, cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain gim, dan ponsel.
Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) M. Adhi Prasnowo mengatakan cyberbullying dapat diredam dengan cara menerapkan sopan santun (etika) di dunia maya. Agar tidak menjadi pelaku cyberbullying, pahami cyberbullying, tidak sembarang posting, lindungi password akun media sosial, tidak mengunggah hal pribadi, dan selalu keluar akun dari perangkat umum.
Adhi menyampaikan hal tersebut dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jambi di Kabupaten Batanghari, Kamis (3/10).
Dalam diskusi daring bertajuk “Kenali Cyberbullying di Dunia Maya”, Adhi mengatakan, untuk menghindari jadi pelaku cyberbullying, warganet sebaiknya juga selektif dalam membicarakan topik, tidak memulai ujaran kebencian, pahami media sosial, dan mampu bersikap ketika menghadapi cyberbullying.
“Kedepankan berpikir bijak dan penuh kesadaran dalam berkomentar agar tidak toxic. Karena perilaku toxic merupakan sifat pribadi yang dapat menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional,” ujar Adhi.
Etika dalam internet dan media sosial, menurut Adhi, dapat diterapkan dengan cara memilih kata yang baik dan tepat saat berkomunikasi, bijak mengunggah informasi, dan tidak membuat atau menyebarkan berita hoaks.
“Lalu, jujur mencantumkan informasi karya, tidak membagikan informasi pribadi secara berlebihan, dan tebar kebaikan. Mari membangun etika di ruang digital, terutama platform media sosial, jadilah warganet yang menawan penuh pujian,” pungkas Adhi di hadapan siswa sekolah dasar dan menengah yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing. (B-3)
Kecakapan digital menjadi penting karena menurut hasil survei pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa.
Syuting film Cyberbullying dimulai pada 9 April 2025 dan seluruh proses produksi dilakukan di Kota Makassar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved