Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SALAH satu nutrisi esensial selama kehamilan adalah zat besi.
Nutrisi ini berperan penting dalam produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan karena tubuh ibu perlu menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin.
Baca juga : Ibu Hamil Diingatkan Kontrol Konsumsi Hati di Awal Masa Kehamilan
Namun, banyak ibu hamil yang mengalami kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan anemia dan menimbulkan rasa lelah, lemah, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Berikut beberapa tips efektif untuk meningkatkan penyerapan zat besi selama kehamilan:
Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya zat besi. Ada dua jenis zat besi:
Baca juga : Anemia dalam Kehamilan Banyak Ditemukan di Indonesia
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Oleh karena itu, konsumsi makanan atau minuman kaya vitamin C bersama dengan makanan sumber zat besi.
Beberapa sumber vitamin C yang baik adalah jeruk, kiwi, stroberi, tomat, paprika, dan brokoli. Misalnya, tambahkan irisan tomat atau perasan lemon ke salad bayam Anda.
Beberapa makanan dan minuman dapat mengganggu penyerapan zat besi. Hindari konsumsi bersamaan dengan makanan atau suplemen zat besi, seperti:
Baca juga : Konsumsi Kedelai Berlebihan saat Hamil Picu Kelainan Genital pada Janin Laki-laki
Sarapan yang bergizi dapat menjadi awal hari yang baik. Konsumsi makanan kaya zat besi seperti telur, bayam, atau sereal yang diperkaya zat besi, dan kombinasikan dengan buah kaya vitamin C, seperti jeruk atau kiwi.
Dalam beberapa kasus, kebutuhan zat besi selama kehamilan mungkin tidak dapat terpenuhi hanya dari makanan.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai suplemen zat besi dan ikuti dosis yang diberikan. Pilih suplemen yang mengandung besi dalam bentuk fero (Fe), seperti ferrosulfat, feroglukonat, atau ferofumarat, yang efektif dan ekonomis.
Makanan olahan yang tinggi garam, gula, dan lemak jenuh biasanya kurang nutrisi dan dapat mengurangi efektivitas penyerapan zat besi. Fokuslah pada makanan segar dan utuh yang kaya akan zat gizi penting.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved