Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PENELITIAN terbaru mengungkapkan tiga langkah utama dalam proses bayi menyusu ASI. Penelitian yang dilakukan oleh Pigeon ini bertujuan memahami cara bayi minum dari payudara ibu serta mengetahui kebutuhan bayi saat minum dari botol susu.
Setelah lebih dari 70 tahun melakukan penelitian dan mengamati gerakan lidah dan mulut bayi, tim peneliti Pigeon telah mengidentifikasi langkah-langkah penting dalam proses menyusui.
Proses menyusui bayi umumnya melibatkan tiga langkah utama, yaitu melekat, menghisap, dan menelan. Penjelasan itu disampaikan Regional Sales Manager Pigeon Daiki Kitazawa, Selasa (17/9).
Baca juga : Ibu yang Minim Persiapan Bisa Sebabkan Proses Menyusui tidak Lancar
Pada langkah pertama, bayi membuka mulut lebar-lebar dan melekat ke arah puting susu untuk memastikan mulutnya bersentuhan dengan kuat. Pada tahap ini, bibir bagian atas dan bawah bayi menempel pada area sekitar puting (areola).
Setelah melekat, bayi akan mulai menghisap dengan gerakan lidah yang bergelombang untuk memeras ASI.
Ketika bagian dalam mulut bayi diamati menggunakan USG diagnostik, gerakan lidah yang seperti gelombang ini terlihat jelas. Gerakan lidah tersebut berulang kali meremas dan melepaskan puting untuk mengeluarkan ASI.
Baca juga : Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berfungsi Melindungi Bayi
Akhirnya, ASI yang berada di dalam mulut bayi dikirim ke tenggorokan untuk ditelan, yang merupakan langkah terakhir dalam proses ini.
Jika bayi menelan terlalu banyak ASI sekaligus, ada risiko bayi tersedak atau ASI meluap keluar dari mulutnya. Oleh karena itu, Kitazawa menekankan , dengan mengetahui langkah ini, ibu dapat mengetahui pentingnya memilih dot dengan kecepatan aliran yang sesuai dengan pertumbuhan bayi, agar tidak mengganggu pernapasannya.
Kitazawa juga menjelaskan penelitian ini berfokus pada perilaku menyusu bayi untuk menjadikan ketiga langkah tersebut sebagai panduan yang tepat dalam pemberian susu botol, agar prosesnya mendekati seperti saat menyusu langsung. (Z-1)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Memperingati Pekan ASI Sedunia 2025, Kalbe Nutritionals melalui Prenagen kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ibu menyusui di Indonesia.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
Pemberian bingkisan secara simbolis diserahkan langsung Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang digelar di Puskesmas Pembantu Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved