Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dibuat sendiri oleh orang tua di rumah memiliki kandungan dan takaran yang jauh lebih baik dibandingkan dengan MPASI yang dijual di pinggir jalan.
“Ini harus dicermati dari konteks mikronutriennya, itu sangat tertinggal. Walaupun labelnya ada ayam-bayam, brokoli-salmon, ini banyak dijumpai di perkampungan tapi yang dimaksud organik itu (standar) di pasaran industri atau rumahan?” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan penyakit Metabolik IDAI DR. Dr. Titis Prawitasari, SpA(K) dalam HUT ke-70 IDAI di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menanggapi maraknya MPASI dalam wadah yang dijual di sudut gang Jakarta, Titis menekankan bahwa makanan yang dijual tersebut belum bisa dipastikan kehigienisannya karena adanya kemungkinan makanan tidak melalui proses pembuatan yang tepat.
Baca juga : Ini Cara Menyiapkan MPASI Aman tanpa Kontaminasi Bakteri
Dikhawatirkan MPASI yang dijual tersebut mengandung bakteri karena dibiarkan di luar ruangan dalam waktu yang lama atau tidak tersertifikasi dan diakui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Kalau organiknya sesuai definisi Badan POM baru boleh diklaim sebagai organik, tapi kalau komersial rumahan itu patut dipertanyakan karena izinnya dari dinas setempat, bukan Badan POM, ini harus dievaluasi,” kata Titis.
Belum lagi, katanya, selain masalah perizinan hal lain yang patut dicermati adalah kandungan dan takaran nutrisi dari MPASI itu sendiri. Titis mencontohkan terkadang ada MPASI yang dibuat dalam porsi banyak namun isi gizinya kurang.
Baca juga : Yunikon Dorong Kesadaran Pentingnya Higienitas MPASI untuk Anak
Maka dari itu, ia tidak menyarankan orang tua seperti para ibu pekerja untuk bijak membeli MPASI agar asupan gizi anak lebih terjaga, terhindar dari berbagai macam bakteri dan tidak tergiur dengan harga yang murah saja.
Menurut dia, akan lebih baik jika MPASI yang diberikan pada anak dibuat langsung di rumah. Ibu dapat memastikan proses pembuatan terhindar dari berbagai kontaminasi bakteri.
Selain itu baik cita rasa dan takarannya bisa disesuaikan langsung dengan kebutuhan sang anak. Menu yang dibuat pun dapat lebih bervariatif.
Dalam kesempatannya, Titis turut mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk tidak memberikan MPASI sebelum anak menginjak usia enam bulan ke atas. Hal tersebut sangat berbahaya karena bisa membuat saluran cerna seorang anak tertutup atau tersumbat akibat ketidakmampuan anak mencerna tekstur makanan yang terlalu kasar di usianya.
"Ini juga bisa jadi jalan transfer infeksi dari ibu ke bayi. Sarannya kalau dia belum siap, kita harus kasih makanan yang cair karena dia mampunya baru menghisap dan menelan, belum bisa mengunyah. Mengunyah itu pada awal cuma mengantar makanan dari depan ke belakang, jadi perlunya yang halus," ucap Titis. (Ant/H-2)
Selain bernutrisi tinggi, kaldu juga menambah cita rasa pada makanan sehingga menambah nafsu makan bayi.
Makanan dapat dipanaskan ulang ketika sampai di tempat dengan suhu di atas 70 derajat.
Memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. Sebaliknya, bila terlambat akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan.
Pilih alat makan yang menarik dan dirancang dari bahan food-grade yang aman, bebas BPA dan Terbuat dari bahan Polypropylene Food Grade Premium.
Sekitar 40% MPASI terkontaminasi E.coli sehingga harus diperhatikan proses pembuatan dan penyimpanannya.
PKMK memiliki berbagai macam bahan dasar mulai dari susu hewani dari sapi dan amalia lainnya namun juga sebagian besar ada yang berasal dari susu nabati.
Sebanyak 35 anak penderita stunting di Kecamatan Setiabudi dan 60 anak di Kecamatan Mampang mendpatkan tambahan makanan protein berupa daging, telur, dan ikan selama 3 bulan.
Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menyebut polemik tersebut dikarenakan kurangnya pengawasan.
Makanan tambahan harus memenuhi syarat karbohidrat, protein hewani, vitamin, mineral, harus betul-betul syarat cukup terutama dari sisi penyediaan protein hewani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved