Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PADA masa kehamilan, kram perut kerap diartikan sebagai kontraksi atau tanda-tanda persalinan. Selain adanya kontraksi, kram perut saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain, baik yang tidak berbahaya maupun yang harus diwaspadai.
Salah satu kondisi berbahaya yang bisa memiliki gejala kram perut, adalah preeklamsia. Kondisi ini adalah komplikasi kehamilan yang umum ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine. Lalu, bagaimana jika kram perut terjadi pada saat kondisi hamil muda?
Baca juga : Kram Perut saat Hamil, Perlu Diwaspadai Bisa jadi Serius
Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Keven Pratama Manas Tali, SP.OG mengungkapkan bahwa kram perut memang kerap dialami para ibu hamil. Meski begitu, kram perut tidak boleh disepelekan. "Karena ada tanda-tanda bahaya yang harus dikenali, karena jika tidak ditangani dengan cepat, bisa saja berisiko bagi kehamilan," jelas dr Keven, melalui Instagram pribadinya @dokterkeven.
Baca juga : Ini Makanan yang Disarankan Bagi Ibu Hamil Agar Kebutuhan Gizinya Terpenuhi
Oleh sebab itu, penting bagi para ibu hamil mengetahui tanda kram perut yang berisiko bahaya saat hamil. Berikut tanda bahayanya yang diungkapkan oleh dr Keven:
1. Kram tidak kunjung reda saat beristirahat.
2. Kram terasa semakin parah.
Baca juga : Ibu Hamil Dianjurkan Pilih Real Food, Ahli Jelaskan Alasannya
3. Disertai keluarnya flek atau bercak darah.
4. Disertai muntah, demam, dan menggigil.
Jika mengalami kram perut yang disertai kondisi-kondisi di atas maka ibu hamil harus segera memeriksakan diri. Penanganan segera akan kondisi tersebut sangat penting untuk menghindari kondisi yang lebih parah. (M-1)
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved