Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PADA masa kehamilan, kram perut kerap diartikan sebagai kontraksi atau tanda-tanda persalinan. Selain adanya kontraksi, kram perut saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain, baik yang tidak berbahaya maupun yang harus diwaspadai.
Salah satu kondisi berbahaya yang bisa memiliki gejala kram perut, adalah preeklamsia. Kondisi ini adalah komplikasi kehamilan yang umum ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine. Lalu, bagaimana jika kram perut terjadi pada saat kondisi hamil muda?
Baca juga : Kram Perut saat Hamil, Perlu Diwaspadai Bisa jadi Serius
Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Keven Pratama Manas Tali, SP.OG mengungkapkan bahwa kram perut memang kerap dialami para ibu hamil. Meski begitu, kram perut tidak boleh disepelekan. "Karena ada tanda-tanda bahaya yang harus dikenali, karena jika tidak ditangani dengan cepat, bisa saja berisiko bagi kehamilan," jelas dr Keven, melalui Instagram pribadinya @dokterkeven.
Baca juga : Ini Makanan yang Disarankan Bagi Ibu Hamil Agar Kebutuhan Gizinya Terpenuhi
Oleh sebab itu, penting bagi para ibu hamil mengetahui tanda kram perut yang berisiko bahaya saat hamil. Berikut tanda bahayanya yang diungkapkan oleh dr Keven:
1. Kram tidak kunjung reda saat beristirahat.
2. Kram terasa semakin parah.
Baca juga : Ibu Hamil Dianjurkan Pilih Real Food, Ahli Jelaskan Alasannya
3. Disertai keluarnya flek atau bercak darah.
4. Disertai muntah, demam, dan menggigil.
Jika mengalami kram perut yang disertai kondisi-kondisi di atas maka ibu hamil harus segera memeriksakan diri. Penanganan segera akan kondisi tersebut sangat penting untuk menghindari kondisi yang lebih parah. (M-1)
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved