Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspadai Jika Berat Badan Turun, Anak-Anak Termasuk Kelompok Risiko Tinggi Tuberkulosis

Ardi Teristi
03/9/2024 11:29
Waspadai Jika Berat Badan Turun, Anak-Anak Termasuk Kelompok Risiko Tinggi Tuberkulosis
Ilustrasi(freepik.com)

KEPALA Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah menjelaskan, Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen dalam Penanggulangan Tuberkulosis (Tb).

Pihaknya terus melakukan upaya untuk mengeliminasi dan memutus rantai penyebaran Tb. Langkah itu tidak hanya menyasar pasien, tapi juga orang 
serumah atau berkontak erat dengan pasien.

"Dalam tiga tahun terakhir Pemkot bersama Zero TB Yogyakarta bekerja sama untuk melakukan ACF (Active Case Finding) yang menyasar seluruh 
kelompok masyarakat di setiap wilayah untuk deteksi dini. Saat ini fokusnya kami lakukan ACF di lokus yang kasus TB tinggi, dan kelompok 
dengan risiko tinggi TB seperti anak-anak, orang dengan HIV AIDS dan penderita diabetes melitus," terang dia dalam siaran pers Humas Pemkot Yogyakarta, Minggu (1/9).

Baca juga : Waspada Cacar Monyet: Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Vaksinasi untuk Kelompok Berisiko

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Ketika memiliki gejala seperti demam selama lebih dari dua minggu, batuk berkepanjangan, atau penurunan berat badan, mereka diharapkan bisa segera mengunjungi Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Tb bisa sembuh dengan penanganan dan pengobatan yang tepat, untuk itu jangan ragu untuk periksa, karena kesadaran diri sendiri untuk menanggulangi Tb sangat penting, agar penyakit ini segera teratasi dengan tuntas," imbaunya.

Hingga bulan Juli 2024,775 kasus Tb ditemukan di Kota Yogyakarta. Tingkat keberhasilan pengobatan sudah mencapai 70,4 persen. Sekitar 30 
persen di antaranya merupakan Tb resisten obat. Sementara itu, pasien Tb yang kontaknya diperiksa mencakup 15,74 persen dan kontak serumah yang mendapatkan pengobatan pencegahan 25 persen.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Wirawan Hario Yudo mengatakan Tb bukan hanya menjadi permasalahan kesehatan saja tapi 
juga kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Di mana penanggulangannya harus dilakukan dengan strategi pencegahan, penanganan dan pengobatan 
yang tepat.

"Penanggulangan Tb menjadi pekerjaan bersama lintas sektor, yang di dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan gerakan aktif dan massif, 
melibatkan seluruh lapisan Masyarakat untuk mencapai Eliminasi TBC tahun 2030 secara nasional dan Zero TB 2026 di Kota Yogya," tutup dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya