Edukasi Anak tentang Pendidikan Reproduksi melalui Buku Cerita

Syarief Oebadillah
12/8/2024 13:31
Edukasi Anak tentang Pendidikan Reproduksi melalui Buku Cerita
Peluncuran buku(Dok DIA Foundation)

PELECEHAN seksual tak hanya menimpa orang dewasa, namun juga anak-anak. Kerap kali, anak mengalami hal tersebut karena kurangnya pengetahuan dan bekal terkait reproduksi atau seksualitas. Banyak orang tua merasa enggan untuk mengajari anak tentang hal tersebut karena dianggap tabu. 

Oleh karena itu DIA Foundation menyelenggarakan Launching Buku Cerita Anak pada Sabtu (10/8) lalu dengan tema “Sexuality Education for Young Learners”, di Denpasar, Bali.

Sebanyak lima buku dengan judul “Rahasia”, “Apa yang Boleh Difoto?”, “Ami Si Pemberani”, “Putri Malu Jangan Malu!” dan “Noda Apa Ini?” pertama kalinya diperkenalkan kepada publik setelah melalui proses panjang.

Baca juga : Pegiat Pendidikan Anggie Ajak Generasi Muda Wujudkan Indonesian Dream

Pada 2022 DIA Foundation membuat modul pendidikan seksual untuk jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA. Modul ini kemudian menjadi buku pegangan konseptual dalam pelatihan yang menyasar guru-guru yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di Bali serta di kota Jambi dan Manado.

Founder DIA Foundation, Sutaningrat Puspa Dewi menyebutkan pada perkembangannya, DIA Foundation memandang perlu untuk memperluas edukasi dengan cara-cara yang lebih praktis, sederhana dan mampu menjangkau pendidikan seksual tidak hanya di sekolah namun juga di rumah.

"Buku cerita anak ini diyakini sebagai sarana belajar yang efektif dalam menciptakan ruang diskusi seputar pendidikan seksual antara orang tua dan anak saat di rumah ataupun antara guru dan murid-murid di kelas," ungkap Puspa.

Baca juga : UNJ Beri Psikoedukasi Remaja terkait Risiko Seks Pranikah

Dikatakannya, diketahui topik ini sering kali dianggap tabu dan orang dewasa  kesulitan menemukan “pintu masuk” saat memulai diskusi dengan anak.

Para penulis adalah guru-guru yang aktif mengajar di sekolah negeri, swasta dan Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) atau sekolah internasional di Bali.

Mereka adalah Ida Ayu Eva Putri Prabawanti, Ni Luh Wanda Putri Pradanti, Desak Putu Sutariani, I Made Adnyana, dan Putu Ayu Eka Arseni. Penulis berproses dari Februari-Juli 2024 dimentori oleh Debby Lukito Goeyardi, seorang penulis buku anak dan aktivis literasi yang kerap membersamai kegiatan literasi nasional di bawah Kemdikbud-Rristek RI.

Pendiri DIA Foundation, Sutaningrat Puspa Dewi, yang juga merupakan konsultan pendidikan menerangkan bahwa capaian ini tidak terlepas dari dukungan finansial Pertamina Foundation yang menghibahkan dana melalui program Young Leader 2022 dan Super Young Leader 2023. 

"Kami berharap edukasi pendidikan seksual ini mampu menjadi gerakan pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual," tandas Puspa. Ia percaya bahwa tugas pendidikan selain mencerdaskan anak bangsa juga memastikan keselamatan mereka baik secara fisik maupun mental agar potensinya dapat berkembang secara optimal. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya