Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rasa Takut Sebabkan Perempuan tidak Jalani Pemeriksaan Kanker Serviks

Basuki Eka Purnama
08/8/2024 07:27
Rasa Takut Sebabkan Perempuan tidak Jalani Pemeriksaan Kanker Serviks
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi sub-spesialis onkologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kartiwa Hadi Nuryanto, mengunhgkapkan rasa takut dan malu kerap menghalangi perempuan menjalani pemeriksaan genitalia untuk mendeteksi dini kanker serviks.

"Rasa takut kalau hasilnya jelek, rasa malu, ini tampaknya memang menjadi kendala tersendiri untuk bisa deteksi dini kanker serviks," kata Kartiwa dalam diskusi mengenai kanker serviks yang diikuti secara daring, dikutip Kamis (8/8).

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan prosedur untuk mendeteksi kanker serviks memang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman
bagi perempuan, karena mencakup pemeriksaan genitalia oleh bidan atau dokter.

Baca juga : Ini Langkah Awal Cegah Kanker Serviks: Vaksinasi Usia Dini dan Deteksi Dini

Kartiwa mengemukakan perlunya pemerintah memberikan pendidikan kepada bidan-bidan agar para perempuan bisa lebih nyaman menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker serviks atau kanker leher rahim.

"Pemerintah sudah menyediakan fasilitas kesehatan, baik pelayanan primer maupun swasta, untuk menegakkan kemungkinan adanya keganasan," katanya.

"Jadi, Puskesmas ini sudah bisa (melakukan pemeriksaan), jadi enggak ada alasan. Ini dicakup oleh BPJS, jadi harusnya tidak ada alasan lagi
untuk tidak Pap Smear dan IVA," kata Kartiwa merujuk pada prosedur pemeriksaan kanker leher rahim.

Baca juga : Silo Dukung Deteksi Kanker Dini melalui #SELANGKAH 2024

Kartiwa menyarankan perempuan yang sudah menikah menjalani pemeriksaan Pap Smear atau inspeksi visual asam asetat (IVA), dua tahun sekali.

Menurut dia, pemeriksaan Pap Smear atau IVA sebaiknya dilakukan minimal tiga hari setelah bersih dari darah haid dan keputihan.

Perempuan yang hendak menjalani prosedur pemeriksaan ini juga dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual tiga hari sebelum diperiksa guna menghindari munculnya gangguan dalam mendeteksi kanker serviks.

Di samping menyediakan layanan deteksi dini, pemerintah telah menjalankan program pemberian vaksin human papillomavirus atau HPV dalam upaya menekan risiko infeksi virus penyebab utama kanker serviks. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya