Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut lulusan Universitas Padjadjaran Kiki Novito menyarankan agar mereka yang mengalami lutut kaku saat bangun tidur waspada. Sebab, bisa jadi itu adalah tanda-tanda pengapuran sendi, terutama bagi mereka yang berusia 45-50 tahun.
“Jika Anda berusia di atas 45-50 tahun dan merasa sulit berdiri setelah bangun tidur karena lutut kaku dan tidak bisa langsung ditekuk, itu adalah tanda peringatan,” kata Kiki saat dikutip melalui Antara, Selasa (9/7).
Kiki menjelaskan bahwa kekakuan pada lutut di pagi hari bisa disebabkan oleh peningkatan derajat pengapuran sendi, yang dapat dinilai dari skala 0 hingga empat.
Baca juga : Ini yang Harus Dilakukan sebelum Suntik KB
Pada derajat 0, lutut dalam keadaan sehat. Namun, pada derajat 1-2, biasanya terdapat kekakuan saat bangun tidur.
“Pada derajat selanjutnya, rasa sakit dan kekakuan pada lutut bisa berkurang, namun sendi akan terasa sakit saat berjalan jauh. Derajat empat adalah yang paling parah, di mana tulang paha dan tulang kering sudah bertemu tanpa adanya tulang rawan,” tambahnya.
Untuk mencegah peningkatan derajat pengapuran sendi, Kiki menyarankan agar memperkuat otot sendi melalui aktivitas fisik seperti jalan kaki dan angkat beban.
Baca juga : Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
“Olahraga dapat membantu meratakan cairan sendi dan membuat gerakan lebih fleksibel. Lakukan olahraga seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, atau gym selama 30 menit, tiga hingga empat kali seminggu,” jelasnya.
Sebagai Presiden Indonesian Hip and Knee Society, Kiki juga menekankan pentingnya gaya hidup aktif sejak muda, karena massa otot mulai berkurang pada usia 35 tahun.
Tanpa latihan fisik yang cukup, risiko pengapuran sendi akan meningkat karena penurunan massa otot.
Aktivitas fisik juga penting untuk menjaga berat badan agar tidak membebani sendi, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat pengapuran sendi secara genetik.
“Tidak semua orang gemuk akan mengalami pengapuran, dan tidak semua penderita pengapuran adalah orang gemuk. Banyak pasien kurus yang mengalami pengapuran karena faktor genetik. Jika malas bergerak, massa otot berkurang dan kekuatan fisik juga menurun,” tutup Kiki.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
LUTUT merupakan salah satu sendi terpenting dalam tubuh, tetapi juga termasuk yang paling rentan. Berikut panduan praktis untuk merawat lutut Anda.
Berikut 14 makanan terbaik kaya omega-3 untuk ditambahkan ke makanan Anda untuk kesehatan dan mobilitas sendi yang lebih baik.
OPERASI sendi lutut disarankan dokter bagi pasien. Ini demi kesejahteraan hidupnya. Pasien diminta memperbanyak informasi mengenai manfaat tindakan tersebut.
Meskipun sering dikaitkan dengan kebiasaan yang buruk, membunyikan sendi sering kali memberikan rasa puas.
Musculoskeletal system atau sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved