Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JANUARI lalu munculnya tiga kasus lumpuh layu akut akibat virus polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi kabar yang mengejutkan. Mengingat, sebelumnya Indonesia telah dinyatakan bebas polio. Kasus yang dikategorikan sebagai kejadian luar biasa itu kembali melecut kesadaran akan pentingnya pencegahan polio.
Selama ini, vaksinasi menjadi cara utama mencegah serangan penyakit yang disebabkan oleh virus polio itu. Namun, selain vaksinasi, ada langkah pencegahan lain yang perlu diterapkan, apa saja? Berikut penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Achmad Rafli, Sp.A (K).
Jaga Kebersihan
Baca juga : Kondisi Stunting Bisa Diperbaiki Asalkan...
Polio disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang sistem saraf motorik sehingga menyebabkan kelumpuhan permanen, kesulitan bernapas, hingga kematian. Polio sangat menular. Penularannya terjadi melalui jalur fecal-oral. Jadi, saat seseorang terinfeksi virus polio, virus tersebut akan bereplikasi (memperbanyak diri) di usus dan dikeluarkan melalui feses. Jika sanitasi tidak terjaga, virus dalam feses itu mudah menyebar ke lingkungan, mengontaminasi air dan bahan makanan. Ketika air dan makanan itu dikonsumsi, penularan sangat mungkin terjadi.
Tidak semua orang yang terinfeksi akan menunjukkan gejala. Tapi, mereka tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain melalui jalur fecal-oral tersebut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sangatlah penting. “Jangan buang air besar sembarangan, jaga kebersihan bahan makanan dan masak dengan baik, cuci tangan dengan sabun pun perlu dilakukan secara rutin. Waspada jika sedang bepergian ke tempat yang sanitasinya kurang baik,” ujar dr. Rafli.
Penuhi Kecukupan Nutrisi
Selain memperhatikan higienitas dan sanitasi, dr. Rafli juga menekankan pentingnya asupan nutrisi yang baik. Tujuannya, agar imunitas tubuh anak-anak menjadi kuat. "Beberapa laporan menyebutkan bahwa polio menyerang anak-anak yang sistem imunnya rendah, yang antara lain karena nutrisinya tidak baik/mengalami gizi buruk,” kata dr. Rafli.
Jangan lupa, sambung dia, lakukan vaksinasi lengkap, tidak hanya vaksinasi polio. Perlu dipahami, polio dapat menyerang pada usia berapa pun. Meskipun yang sangat rentan mengalami polio adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang dewasa juga tetap harus waspada. Melakukan pencegahan yang tepat menjadi tindakan efektif untuk menghindari paparan virus polio. (X-8)
SEBANYAK 252 calon jemaah haji (Calhaj) Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), menjalani vaksin meningitis dan polio di sejumlah puskesmas.
ISRAEL memblokade masuknya vaksin polio ke Jalur Gaza, Palestina. Ini membuat keselamatan lebih dari 600.000 anak Palestina terancam.
Pada 12 April 1955, dunia menyaksikan tonggak sejarah dalam bidang kesehatan dengan pengumuman vaksin polio yang dikembangkan oleh Dr. Jonas Salk.
WHO berencana memulai putaran kedua vaksinasi polio untuk ratusan ribu anak-anak di Gaza pada 14 Oktober 2024.
Dengan situasi KLB Polio yang saat ini sedang terjadi, dibutuhkan pemberian 2 dosis imunisasi tambahan polio tetes melalui kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif mencegah polio.
Pameran tahunan Mommy N Me kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, mulai Jumat (27/6).
Sinar matahari memang memiliki efek positif untuk mengurangi kuning dengan panjang gelombang tertentu yang dimiliki sinar ini, namun hanyalah sebagai penetrasi bukan mengobati.
Penyebabnya adalah keluar ASI rata-rata pada saat anak berusia 3-5 hari sehingga terjadi dehidrasi dari anak tersebut dan itu salah satu penyebab kuning.
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Tidak memotong tali pusat selama satu sampai tiga menit ditujukan supaya aliran darah dari ibu melalui plasenta ke dalam tali pusat bayi lebih lama.
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved