Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANAK stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis (berkepanjangan) yang bisa terjadi sejak masa janin dalam kandungan. Oleh karena itu pencegahan stunting perlu dilakukan dari jauh hari sebelum anak lahir, bahkan sebelum masa kehamilan.
“Setiap anak memiliki golden periode, yang kita kenal sebagai seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). Yaitu, masa awal kehidupan yang terhitung sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Dalam rahim 270 hari, tahun pertama kehidupan 365 hari, tahun kedua kehidupan 365 hari. Periode 1000 HPK sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena pada masa ini anak tumbuh yang sangat pesat dan riskan dengan gangguan,” terang dokter anak Klinik First Care, dr. Runi Deasiyanti, Sp.A, pada diskusi di Jakarta, beberapa waktu lalu. Penyelenggaraan diskusi bertema “Mendampingi Ibu dan Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan” ini menjadi bagian dari kepedulian Klinik First Care terhadap kesehatan perempuan dan anak.
Kekurangan gizi berkepanjangan di masa 1000 HPK berisiko membuat anak stunting, termasuk ketika periode dalam kandungan, ketika berbagai organ penting seperti otak, jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan tulang anak mulai terbentuk dan berkembang. Oleh karena itu, asupan gizi perempuan perlu diperhatikan mulai dari sebelum kehamilan, sebab gizi dari ibulah yang akan dipakai janin untuk bertumbuh. “Jangan sampai calon ibu kurang gizi, termasuk jangan anemia,” kata dr. Runi.
Baca juga : Yuk, Pahami Ancaman Stunting dan Cara Pencegahannya
Memasuki periode kehamilan, calon ibu disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memeriksakan kehamilan secara rutin, menggali informasi lengkap mengenai perawatan bayi, termasuk manfaat ASI dan cara menyusui, cara menyiapkan makanan pendamping ASI (MPASI), serta seluk-beluk imunisasi. Ketika bayi sudah lahir, orang tua perlu memastikan anak mendapat asupan nutrisi yang seimbang dengan jenis beragam. Lakukan imunisasi dan berikan stimulasi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
“Saat bayi berusia 0-6 bulan berikan ASI eksklusif (ASI saja) dan pada usia 6 bulan sampai 2 tahun berikan MPASI. Selalu jaga daya tahan tubuhnya agar tidak sering sakit. Anak yang sering sakit bisa menjadi stunting,” ujar dr. Runi.
Jangan lupa, selalu pantau kondisi anak, timbang berat dan tinggi badannya, cocokkan dengan tabel WHO Weight Velocity 2006 atau tabel kenaikan berat dan tinggi badan. Lakukan secara rutin sering dengan jadwal vaksinasi.
Baca juga : Tidak Hanya Faktor Gizi, Stunting Juga Disebabkan Ketidaksetaraan Gender
Bedakan dengan Perawakan Pendek
Stunting ditandai dengan tinggi tubuh anak yang lebih pendek dari yang seharusnya. Jadi, stunting identik dengan tubuh pendek. Namun, anak yang berperawakan pendek belum tentu stunting. “Bisa jadi anak pendek bukan karena kekurangan gizi, melainkan karena pengaruh genetik (keturunan), mengalami kelainan hormon, atau gangguan pertumbuhan tulang. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan,” terang dr. Runi.
Ia mengingatkan, pencegahan anak stunting perlu mendapat perhatian serius. Sebab, dampaknya bukan semata tubuh pendek. Lebih dari itu, anak stunting lebih berisiko menderita penyakit sindrom metabolik saat dewasa, termasuk diabetes. “Selain itu, anak stunting juga berisiko memiliki IQ lebih rendah sehingga kemampuan kognitifnya kurang maksimal,” pungkas dr. Runi. (B-1)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
KETIKA memasuki masa kehamilan, beberapa ibu hamil pasti akan mengalami banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan tubuh ibu hamil tidak hanya terlihat pada perut.
Peneliti menemukan otak perempuan mengalami perubahan signifikan selama pubertas, kehamilan, dan perimenopause akibat fluktuasi hormon.
ONADIO Leonardo dan sang istri Beby Prisilia kini tengah menyambut kelahiran anak kedua mereka. Usia kehamilan Beby pun kini tengah memasuki usia lima bulan.
Diabetes berpeluang terjadi pada ibu hamil yang tidak menerapkan pola makan sehat, termasuk pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Meskipun pertanyaan soal kapan hamil terlihat sederhana, tetapi tidak bisa dipungkiri ada beberapa perempuan yang tersinggung. Ini cara menanggapinya menurut psikolog.
Selama kehamilan, perlu dipahami bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil itu sangat spesifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved