Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Bangsa Sunda Perlu Saudagar dan Pembangunan Ekonomi yang Kuat

Sugeng Sumariyadi
13/7/2025 20:36
Bangsa Sunda Perlu Saudagar dan Pembangunan Ekonomi yang Kuat
Majelis Musyawarah Sunda (MMS) merayakan satu tahun kehadiran mereka, dengan melakukan intropeksi untuk mewujudkan tujuan pembangunan di Jawa Barat dan Indonesia(DOK/MMS)

SUKU bangsa Sunda merupakan salah satu mayoritas dari sisi jumlah warganya di Indonesia, yakni 20% dari total penduduk Indonesia. Namun, keberadaannya belum kuat sepenuhnya karena antara lain tak punya pengusaha asal Sunda yang besar dan berpengaruh.

Kondisi itu diungkapkan Pinisepuh I Majelis Musyawarah Sunda (MMS) Burhanuddin Abdullah, dalam  Milangkala Pertama MMS, Minggu (13/7), di Kota Bandung.

"Jumlahnya banyak tapi seperti tidak berdampak secara nasional. Untuk itu, dalam ulang tahun pertama MMS, kondisi ini harus kita pikirkan, di antaranya cara menguatkan diri, terutama agar punya kelompok saudagar Sunda yang kuat dan berdampak," ujar Komisaris Utama PT PLN dan Gubernur Bank Indonesia periode 2003-2008 itu.

Menurut dia, rencana besar itu harus ditetapkan bersama namun secara terukur dan terencana. Sebab, landasan satu tahun meletakkan fondasi organisasi sudah cukup. Saatnya di tahun kedua dan seterusnya berupaya berkontribusi untuk Jawa Barat khususnya dan Indonesia umumnya, di sektor ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

Senada, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menyebutkan, Suku Sunda dengan penduduk lebih dari 50 juta adalah jaminan mumpuni terutama dari sisi kualitas sumber daya manusia.

"Namun jangan lupakan juga, di waktu sama tantangannya sangat banyak. Misalnya dari tingkat pengangguran terbuka dan rasio gini yang relatif tertinggi. Saya mengapresiasi kehadiran MMS, karena tantangan besar itu perlu kerja bersama lintas sektor. Kita harus jadi supertim, jangan superman. Dengan kebersamaan, cikaracak ninggang batu lila-lila legok oge (air kecil menetes ke batu lama-lama bolong juga)," katanya.

 

Perbanyak saudagar


Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia yang berasal dari Sukabumi, Prof Heri Hermansyah, mengatakan MMS harus mampu menjadi pengikat soliditas dan akselerasi kemajuan masyarakat Sunda yang membawa dampak, terutama untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.  

"Kita harus perbanyak saudagar. MMS itu UI, unggul dan impactfull untuk Jawa Barat," pesannya.

Milangkala I MMS jua dihadiri sejumlah tokoh Sunda. Di antara mereka ialah Prof Latipul Hayat (Wakil Mendikdasmen), Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Karyaguna, mantan anggota DPR RI Opong Otje Djundjunan, Wagub Jabar 2003-2008 Nu’man Abdul Hakim, Gubernur Jabar 2008-2018 Ahmad Heryawan, dan Laksamana (Purn) Ade Supandi, Kepala Staf TNI-AL  2014-2018.

Tokoh lain ialah Jumhur Hidayat (aktivis buruh), Prof Asep Saefudin (Rektor Al-Azhar University Indonesia) serta pinisepuh MMS Prof Ganjar Kurnia (Rektor Unpad dua periode), Halimah Munawir dan Bang Odin sebagai representasi Betawi, serta Jendral (Purn) Taufiequrachman Ruki (Banten).

Ketua Panata Gawe MMS, Andri P Kantaprawira, menyambut baik seluruh advokasi tersebut. Dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah terlibat MMS selama satu tahun terakhir.  

“Saatnya MMS melangkah lebih konkret. Gagasan hebat perlu dijelmakan menjadi program nyata, terukur dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.  

Dia menegaskan, masukan dari para pinisepuh dan anggota MMS menjadi bahan penting dalam mematangkan program-program strategis menuju konsolidasi tahun kedua.

 

Wadah strategis


MMS lahir sebagai jawaban atas kebutuhan akan wadah strategis masyarakat Sunda lintas bidang yang menjunjung nilai silih asah, silih asih dan silih asuh.  

Pada 8 Juli 2025 lalu, Majelis Musyawarah Sunda (MMS) genap satu tahun berdiri sebagai ruang silaturahmi, rembuk gagasan, dan katalis sinergi bagi masyarakat Jawa Barat, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Sunda Perantauan, dan Sunda Diaspora. Ada kesepakatan untuk membangun peradaban Sunda yang berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  

Peringatan Milangkala Kahiji MMS  diisi rangkaian pidato dari pimpinan Pinisepuh serta Panata Gawe, penayangan dokumentasi satu tahun kegiatan MMS, dan soft launching laman resmi MMS sebagai sarana komunikasi publik.

Dalam satu tahun perjalanan, MMS telah membentuk forum-forum tematik yang menjangkau isu budaya, pendidikan, kebijakan publik, hingga ekonomi kerakyatan. Adapun elemen organisasi terdiri dari Pinisepuh (ada 13 Presidium), Panata Pikir (Dewan Pakar), dan Panata Gawe (Badan Pekerja).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner