Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

4 Tewas Dalam Penembakan di Manhattan, Pelaku Diduga Sasar Kantor NFL

Thalatie K Yani
30/7/2025 06:05
4 Tewas Dalam Penembakan di Manhattan, Pelaku Diduga Sasar Kantor NFL
Seorang pria bersenjata menyerbu gedung 345 Park Avenue di Manhattan, New York, menewaskan 4 orang termasuk polisi. (AFP)

SEBUAH tragedi mengguncang jantung Kota New York, Senin (28/7) malam. Seorang pria bersenjata menyerbu gedung pencakar langit 345 Park Avenue di Midtown Manhattan dan melepaskan tembakan brutal yang menewaskan empat orang, termasuk seorang polisi, serta melukai beberapa lainnya.

Insiden terjadi sekitar pukul 18.30 waktu setempat, saat para pekerja bersiap pulang. Tiba-tiba, suara tembakan menggema dari lobi gedung 44 lantai itu, memicu kepanikan massal.

“Saya sempat mengirim pesan kepada orang tua, bilang saya mencintai mereka,” ujar Jessica Chen, salah satu pekerja di lantai dua kepada media lokal. “Tidak ada yang bisa menggambarkan rasa takut saat itu.”

Dari Lobi ke Lantai 33

Pelaku diidentifikasi sebagai Shane Tamura, 27, pria asal Las Vegas yang menempuh perjalanan lintas negara dari Colorado, Nebraska, hingga Iowa sebelum tiba di New York.

Dengan mengenakan jaket, kemeja, dan kacamata hitam, Tamura memarkir mobil BMW-nya di Park Avenue. Ia membawa senapan serbu bergaya AR-15 dan langsung berjalan ke arah gedung tempat kantor National Football League (NFL) berada.

Namun, ia tak pernah mencapai kantor tersebut. Begitu memasuki lobi gedung, Tamura langsung melepaskan tembakan secara membabi buta.

Korban pertama adalah petugas polisi New York, Didarul Islam, 36, yang ditembak di pintu masuk. Ia meninggalkan dua anak dan seorang istri yang tengah hamil. "Ia dibunuh saat menjalankan tugas," kata Wali Kota New York Eric Adams.

Tamura kemudian menembak mati seorang perempuan yang bersembunyi di balik pilar. Korban diketahui sebagai Wesley LePatner, pegawai perusahaan keuangan Blackstone. Seorang pegawai NFL, Craig Clementi, juga menjadi korban luka serius dan kini dalam perawatan pascaoperasi.

Pelaku Salah Naik Lift, Target Gagal Dicapai

Setelah menembak seorang petugas keamanan lain yang berusaha mengaktifkan alarm lift, Tamura menaiki lift. Alih-alih ke kantor NFL, ia tiba di lantai 33, lokasi kantor pengelola gedung, Rudin Management.

Di lantai tersebut, Tamura kembali menembak secara acak, menewaskan satu korban lagi. Ia kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembak dada sendiri.

Detik-detik Mencekam di Dalam Gedung

Ratusan pekerja di dalam gedung berusaha berlindung. Sebagian bersembunyi di ruang konferensi, memblokir pintu dengan sofa dan meja. Pihak NFL mengirim peringatan internal agar seluruh karyawan diam dan mematikan suara ponsel.

“Kami mendengar suara tembakan saat sedang menyaksikan presentasi,” ujar Chen. “Beberapa orang keluar lewat pintu belakang, sisanya bersembunyi.”

Di luar gedung, polisi bersenjata lengkap langsung mengepung lokasi. Salah satu saksi, Nekeisha Lewis, mengatakan kepada NBC News bahwa ia melihat korban berlari dari gedung dengan luka tembak tembus di punggung sambil berteriak minta tolong.

Catatan Bunuh Diri: “Tolong Teliti Otak Saya”

Polisi menemukan surat sepanjang tiga halaman di tubuh Tamura, berisi pengakuan ia menderita CTE. CTE ialah penyakit otak akibat trauma kepala, sering dialami atlet olahraga kontak dan veteran militer. Ia menyalahkan NFL atas kondisinya, meski diketahui hanya bermain sepak bola saat remaja, bukan secara profesional.

“Tolong pelajari otak saya. Maafkan saya,” tulis Tamura dalam suratnya.

Pihak berwenang kini tengah menelusuri perjalanan Tamura dari Las Vegas ke New York, serta asal-usul senjata yang digunakan. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya