Korea Utara Kecam Doktrin Pertahanan Baru Jepang, Klaim Nuklirnya Sebagai Penyeimbang

Thalatie K Yani
18/7/2025 07:00
Korea Utara Kecam Doktrin Pertahanan Baru Jepang, Klaim Nuklirnya Sebagai Penyeimbang
Ilustrasi(Media Sosial X)

KOREA Utara mengecam doktrin pertahanan baru Jepang yang dinilai berupaya menjadikan negeri Sakura sebagai kekuatan militer besar. Pernyataan ini disampaikan pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, seperti dilaporkan media pemerintah KCNA, Jumat (19/7).

Pejabat dari Institut Kajian Jepang di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut white paper pertahanan Jepang yang disetujui kabinet Perdana Menteri Shigeru Ishiba pekan ini sebagai “skenario perang yang dirancang untuk mewujudkan ambisi reinvasi dari awal hingga akhir.”

Dokumen pertahanan tersebut menyoroti meningkatnya aktivitas militer Tiongkok yang dinilai bisa mengancam keamanan Jepang, termasuk insiden pertama pesawat militer Tiongkok memasuki wilayah udara Jepang. Selain itu, dokumen itu juga menegaskan aktivitas Korea Utara kini menjadi ancaman yang “lebih serius dan segera” bagi keamanan nasional Jepang.

Tokyo saat ini sedang meningkatkan anggaran pertahanan secara bertahap, sejalan dengan dorongan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump yang kembali menekankan pembagian beban keamanan. Jepang juga mempererat kerja sama militer dengan Washington dan sekutu regional AS untuk merespons potensi ancaman, termasuk kemungkinan invasi Tiongkok ke Taiwan.

KCNA menuding Jepang sengaja memperburuk ketegangan kawasan untuk membenarkan langkah “nekat” menjadikan dirinya raksasa militer. Media tersebut juga mengutip pernyataan bahwa penguatan arsenal nuklir Korea Utara “merupakan kontribusi tak terhindarkan untuk menekan provokasi AS dan sekutunya.” (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya