Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
ANGKATAN Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan, Selasa (8/7), lima tentaranya tewas dan 14 lainnya terluka akibat bom pinggir jalan di Beit Hanoun di Jalur Gaza utara pada Senin (7/7) malam. Empat dari lima personel yang terbunuh bertugas pada Batalyon Netzah Yehuda ultra-Ortodoks.
Menurut penyelidikan awal IDF, tentara infanteri tersebut terkena bom yang ditanam oleh kelompk pejuang Gaza di pinggir jalan tak lama setelah pukul 22.00 selama operasi darat di Beit Hanoun. Para tentara tersebut beroperasi dengan berjalan kaki dan tidak berada di dalam kendaraan.
IDF mengatakan daerah tempat serangan terjadi menjadi sasaran dari udara sebelum operasi pasukan tersebut.
Tentara Netzah Yehuda beroperasi di bawah Brigade Utara Divisi Gaza sebagai bagian dari serangan baru dengan Brigade Pasukan Terjun Payung Cadangan ke-646 di Beit Hanoun, yang dimulai pada Sabtu, yang bertujuan untuk membersihkan daerah tersebut dari pejuang Gaza yang masih bersembunyi di sana.
IDF telah beroperasi di Beit Hanoun — yang terletak di tepi utara Gaza, tepat di seberang kota perbatasan Sderot — beberapa kali sejak dimulainya perang Hamas-Israel.
Mayoritas tentara yang tewas selama pertempuran di Gaza dalam beberapa bulan terakhir terkena alat peledak, yang banyak ditanam di gedung-gedung atau di pinggir jalan oleh kelompok perlawanan Palestina.
Tujuh tentara teknik tempur tewas di Khan Younis pada 24 Juni lalu, ketika seorang anggota Hamas melemparkan alat peledak ke pengangkut personel lapis baja mereka. (Times of Israel/B-3)
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa tegaskan Hamas serahkan kendali Jalur Gaza dan senjata kepada Otoritas Palestina.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved