Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemerintahannya akan mulai mengirimkan surat resmi ke sejumlah negara, terkait kenaikan tarif impor yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Menurut Trump, antara 10-12 surat akan dikirimkan pada Jumat ini, dengan lebih banyak menyusul dalam beberapa hari ke depan. Tarif yang dikenakan bervariasi, mulai dari 10% hingga mencapai 70%, lebih tinggi dari batas maksimum 50% yang sebelumnya sempat disebutkan.
Trump menetapkan tenggat waktu hingga 9 Juli bagi negara-negara mitra untuk menyelesaikan negosiasi terkait tarif tersebut. Banyak negara kini berlomba mencapai kesepakatan sebelum kebijakan baru mulai diberlakukan.
“Saya rasa lebih mudah jika kami langsung mengirim surat kepada negara-negara itu dan memberi tahu tarif berapa yang harus mereka bayar,” kata Trump kepada wartawan, Kamis (3/7).
Ia tidak merinci negara mana saja yang akan terdampak, ataupun apakah tarif tersebut akan berlaku untuk seluruh barang atau hanya produk tertentu.
Tarif impor adalah pajak atas barang dari luar negeri yang dibebankan kepada importir, dan pada akhirnya kemungkinan besar akan dibebankan kepada konsumen AS dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
Trump berdalih kebijakan ini akan meningkatkan pendapatan negara dan mendorong permintaan terhadap produk dalam negeri dengan membuat barang impor menjadi lebih mahal.
Langkah ini muncul menjelang tenggat waktu penting pekan depan, di mana tarif baru berpotensi diterapkan pada sejumlah mitra dagang utama AS, termasuk Uni Eropa dan Jepang.
Uni Eropa sebelumnya diancam dengan tarif 20% yang kemudian dinaikkan hingga 50%, sementara Jepang bisa menghadapi beban tarif sebesar 35%.
Meski AS dan Inggris telah mencapai kesepakatan parsial—mencakup produk seperti mobil, daging sapi, dan bioetanol—isu utama seperti baja belum terselesaikan.
Sementara itu, ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, AS dan Tiongkok, masih menjadi sorotan. Perang dagang antara keduanya sempat memanas pada April, dengan tarif balasan yang saling dinaikkan secara drastis: AS menetapkan tarif 145% untuk barang Tiongkok, sementara Beijing membalas dengan tarif 125% untuk sejumlah produk asal AS.
Namun, setelah serangkaian negosiasi, kedua negara sepakat untuk menurunkan tarif masing-masing menjadi 30% dan 10% sembari membahas isu-isu penting seperti ekspor material tanah jarang dan pelonggaran pembatasan teknologi.
Langkah pengiriman surat pemberitahuan tarif ini menunjukkan bahwa Trump bersiap menjalankan strategi dagang yang lebih agresif di tengah upaya mencapai kesepakatan bilateral sebelum batas waktu negosiasi berakhir pekan depan. (BBC/Z-2)
Sejumlah produk komoditas strategis Indonesia tengah diupayakan agar dikenai tarif lebih rendah dari 19%, atau bahkan diharapkan bisa mendekati 0%, alias bebas pungutan.
PEMERINTAH memastikan tak akan melakukan transfer data pribadi dengan Amerika Serikat dalam skema perjanjian maupun pertukaran data secara resmi antarkedua negara.
Presiden Prabowo Subianto mengaku heran terhadap masyarakat yang nyinyir atas hasil negosiasi kebijakan tarif impor AS-Indonesia.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa tarif impor yang dikenakan kepada Indonesia oleh Amerika Serikat (AS) akan tetap sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved