Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap Elon Musk pada Selasa (1/7), dengan menyebut bahwa CEO Tesla tersebut kemungkinan harus kembali ke Afrika Selatan jika subsidi kendaraan listrik dipangkas.
"Elon mungkin mendapatkan subsidi lebih banyak daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan pulang kampung ke Afrika Selatan," tulis Trump di media sosial seperti dilansir Anadolu, Selasa (1/7).
Musk sebelumnya dikenal sebagai salah satu pendukung dan donor utama kampanye Trump.
Komentar ini muncul setelah Musk mengkritik 'RUU Besar yang Indah' milik Trump, yang dinilai berpotensi merusak industri kendaraan listrik dan energi bersih. Musk menyebut rencana pemotongan insentif tersebut sebagai bunuh diri politik bagi Partai Republik.
Trump menanggapi dengan mengatakan bahwa dirinya sudah lama menentang kewajiban penggunaan kendaraan listrik.
"Elon Musk tahu, jauh sebelum dia begitu mendukung saya sebagai Presiden, bahwa saya sangat menentang mandat kendaraan listrik. Itu konyol dan selalu menjadi bagian utama kampanye saya. Mobil listrik memang bagus, tetapi tidak semua orang harus dipaksa untuk memilikinya," ujarnya.
Meski demikian, tidak ada hukum di AS yang secara eksplisit mewajibkan warga untuk memiliki kendaraan listrik. Namun, pemerintah memberikan kredit dan insentif untuk mendorong peralihan ke kendaraan ramah lingkungan.
Musk, yang juga memimpin SpaceX, memperingatkan bahwa para politisi yang mendukung pemangkasan subsidi tersebut sambil mengaku ingin mengurangi pengeluaran negara seharusnya menundukkan kepala karena malu.
Dia juga memperkirakan mereka akan kalah dalam pemilu pendahuluan tahun depan.
Trump juga menyindir kontrak menguntungkan yang didapatkan SpaceX dari pemerintah.
"Tidak ada lagi peluncuran roket, satelit atau produksi mobil listrik dan negara kita akan menghemat banyak uang. Mungkin kita harus meminta DOGE untuk mencermatinya dengan saksama? Uang besar yang harus diselamatkan!," tulisnya.
DOGE atau Departemen Efisiensi Pemerintah, sebuah inisiatif tidak resmi yang sebelumnya dipimpin Musk untuk menyederhanakan birokrasi. Namun proyek ini banyak dikritik karena pemecatan pegawai secara tiba-tiba, dugaan penyalahgunaan anggaran serta hasil yang tidak sesuai janji.
Musk mundur dari posisi tersebut pada Mei lalu. Keputusan itu memicu perseteruan publik antara dirinya dan Trump, yang berlanjut dengan saling sindir di media sosial, terutama terkait RUU andalan presiden yang kini jadi sorotan. (Fer/I-1)
Elon Musk menuding Apple memihak ChatGPT di App Store. Ia bahkan berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
Elon Musk kembali memicu kontroversi setelah secara terbuka mengakui telah menggunakan jasa boosting dalam permainan Path of Exile 2 dan Diablo 4.
PEMILIK media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, mengatakan bahwa pihaknya menemukan arsip video untuk aplikasi video pendek Vine, yang diduga telah dihapus.
Sebuah teknologi inovatif muncul dari bayang-bayang lab X Alphabet. Solusi internet berbasis laser Taara merevolusi konektivitas dengan kecepatan yang membuat Starlink milik Elon Musk
Tiongkok berhasil uji coba chip otak Beinao-1 pada pasien ALS, menandingi Neuralink milik Elon Musk.
Pentagon tanda tangani kontrak senilai US$200 juta dengan xAI milik Elon Musk.
PARA pakar hukum pemilu di Amerika Serikat (AS) meragukan ide miliarder Elon Musk perihal pembentukan Partai Amerika.
Donald Trump menegaskan bahwa anggota Partai Republik yang menolak mendukung rancangan undang-undang perpajakan dan pengeluaran besar-besaran akan menghadapi konsekuensi politik.
Elon Musk menelepon Presiden Donald Trump setelah ketegangan keduanya. Ia menyesali beberapa unggahan di media sosialnya.
Rusia menyatakan siap memberikan suaka politik kepada Elon Musk di tengah ketegangan dengan Donald Trump.
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved