Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Barat Kutuk Pemred Media Iran Ancam Eksekusi Kepala IAEA

Ferdian Ananda Majni
30/6/2025 09:53
Barat Kutuk Pemred Media Iran Ancam Eksekusi Kepala IAEA
IAEA menyatakan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan program nuklir negara itu secara total.(Media Sosial X )

KETEGANGAN antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) meningkat tajam setelah pemimpin redaksi surat kabar Kayhan, Hossein Shariatmadari menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad. 

Dalam tulisannya, Shariatmadari mendesak otoritas Iran untuk menolak kedatangan Grossi ke negara tersebut, bahkan menyerukan eksekusi terhadapnya.

“Berbagai dokumen telah muncul yang mengungkap hubungan rahasia Anda dengan Mossad,” tulis Shariatmadari, menuding Grossi telah bekerja sama dengan intelijen Israel. 

Dia juga meminta pemerintah Iran mengajukan pengaduan pidana internasional terhadap Grossi, menyebut bahwa hukuman paling ringan bagi agen rezim Zionis yang teridentifikasi ini adalah, pertama, menolaknya masuk ke Iran dan kedua, mengadilinya secara internasional karena memata-matai untuk Mossad.

Pernyataan tersebut memicu kecaman dari komunitas internasional. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengecam seruan itu. 

Dalam unggahan di media sosial X, Rubio menulis, “Seruan di Iran untuk penangkapan dan eksekusi Direktur Jenderal IAEA Grossi tidak dapat diterima dan harus dikecam.” 

“Kami mendukung upaya verifikasi dan pemantauan penting IAEA di Iran dan memuji Direktur Jenderal dan IAEA atas dedikasi dan profesionalisme mereka. Kami menyerukan Iran untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel IAEA," tambahnya.

Argentina protes keras

Argentina turut menyampaikan protes keras atas ancaman terhadap Grossi. Kementerian Luar Negeri Argentina menyatakan dukungan penuh bagi Direktur Jenderal IAEA dan menuntut Iran untuk menjamin keamanannya. 

“Kami mengutuk keras ancaman terhadapnya yang datang dari Iran,” tulis kementerian itu dalam pernyataan di platform X, sambil meminta Teheran untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat membahayakan mereka.

Tuduhan terhadap Grossi muncul setelah Iran menolak permintaannya untuk mengunjungi fasilitas nuklir yang baru-baru ini dibom oleh Israel dan Amerika Serikat. 

Dalam wawancara dengan CBS News yang ditayangkan Sabtu lalu, Grossi menyebut bahwa Iran kemungkinan mampu memproduksi uranium yang diperkaya dalam waktu beberapa bulan, meskipun beberapa fasilitasnya telah mengalami kerusakan akibat serangan.

Menangguhkan kerja sama

Situasi ini semakin memanas setelah parlemen Iran memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA. Menyusul keputusan itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengumumkan bahwa Rafael Grossi dilarang memasuki Iran.

Dalam wawancara terpisah dengan RT International, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan bahwa publik Iran kecewa karena IAEA tidak mengecam keras serangan dari Israel dan AS. 

Dia menegaskan bahwa program nuklir Iran tetap bertujuan damai dan tidak melibatkan pengayaan uranium tingkat senjata. 

“Israel mengklaim serangan itu untuk mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran,” kata Baghaei, seraya menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. (Fer/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik