Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan menggunakan bom penghancur bunker GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) dalam serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran baru-baru ini, menurut dua sumber yang mengetahui langsung operasi tersebut.
MOP, bom berbobot 30.000 pon dengan kandungan bahan peledak sebanyak 6.000 pon, dirancang secara khusus untuk menghancurkan senjata pemusnah massal yang tersembunyi di lokasi-lokasi perlindungan tinggi.
"Dirancang untuk menjangkau dan menghancurkan senjata pemusnah massal musuh kita yang terletak di fasilitas yang terlindungi dengan baik,” demikian tertulis dalam lembar fakta Angkatan Udara AS seperti dilansir CNN Minggu (22/6).
Pada Sabtu (21/6) menjadi kali pertama bom ini digunakan secara operasional, meskipun belum jelas berapa unit MOP yang dijatuhkan dalam serangan tersebut.
Sebelum operasi ini, sejumlah pejabat AS telah mempertanyakan efektivitas MOP untuk benar-benar menghancurkan struktur nuklir Iran yang terkubur sangat dalam, terutama di fasilitas-fasilitas seperti Fordow yang dikenal memiliki perlindungan berlapis.
Presiden AS Donald Trump menegaskan keberhasilan misi ini dalam unggahan media sosialnya.
"Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses di tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” tulis Trump di Truth Social.
“Semua pesawat sekarang berada di luar wilayah udara Iran,” lanjutnya.
B-2 Spirit, pesawat pembom siluman milik AS, diketahui merupakan satu-satunya jenis pesawat yang mampu membawa bom MOP. Menurut laporan CNN, pesawat ini digunakan dalam misi pengeboman pada Sabtu (21/6) itu.
Meski diyakini sebagai satu-satunya senjata yang mampu mencapai kedalaman target seperti fasilitas Fordow, beberapa pihak tetap menyangsikan apakah satu unit MOP saja cukup untuk menembus kedalaman struktur pertahanan nuklir Iran secara total. (Fer/I-1)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved