Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

California Gugat Kebijakan Trump Kerahkan Militer di Los Angeles

Dhika Kusuma Winata
11/6/2025 17:08
California Gugat Kebijakan Trump Kerahkan Militer di Los Angeles
Pasukan yang disiagakan seiring adanya gelombang protes razia imigrasi di Los Angeles, California(Tangkapan layar CBS News)

PEMERINTAH negara bagian California secara resmi mengajukan permohonan ke pengadilan pada Selasa (10/6) (waktu setempat) untuk menghentikan pengerahan pasukan militer ke Los Angeles. Langkah itu menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang mengirim personel Marinir dan Garda Nasional ke wilayah tersebut di tengah gelombang protes akibat razia imigrasi.

Gubernur California Gavin Newsom menyampaikan keberatannya dalam pernyataan resmi yang diajukan bersama permohonan hukum tersebut.

"Mengirimkan pasukan tempur terlatih ke jalanan merupakan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam inti dari demokrasi kita," kata Newsom.

"Donald Trump bertindak layaknya seorang tiran, bukan sebagai Presiden. Kami meminta pengadilan untuk segera menghentikan tindakan melawan hukum ini," imbuhnya.

Permintaan hukum itu muncul lima hari setelah penggerebekan oleh aparat imigrasi di sekitar Los Angeles memicu serangkaian demonstrasi. Sebagian besar berlangsung damai, namun sempat terjadi bentrokan kecil antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.

Pada Minggu, beberapa kendaraan dibakar dalam insiden meskipun pejabat lokal menegaskan kejadian-kejadian tersebut bersifat terisolasi dan situasi secara umum tetap terkendali.

Namun, pemerintah federal bersikukuh bahwa kondisi di lapangan mengharuskan tindakan lebih ekstrem. Trump bersama Menteri Pertahanannya, Pete Hegseth, mengerahkan ribuan pasukan Garda Nasional, bahkan menyertakan marinir aktif.

Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, pemerintah California menyatakan tindakan pemerintah pusat sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan militer di wilayah sipil.

"Presiden dan Menteri Pertahanannya telah berupaya menghadirkan personel militer dan budaya 'pejuang' ke jalan-jalan kota dan daerah tempat warga Amerika bekerja, bersekolah, dan membesarkan keluarga mereka," bunyi gugatan tersebut.

"Secara terang-terangan, tidak ada invasi atau pemberontakan di Los Angeles, yang terjadi adalah kerusuhan sipil, yang tidak berbeda dengan insiden serupa yang kerap terjadi di berbagai komunitas di seluruh negeri dan yang dapat ditangani oleh otoritas negara bagian dan lokal secara bersama-sama," imbuh gugatan tersebut. (AFP/H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya