Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato resmi pertamanya pada Rabu (4/6), setelah meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum mendadak.
Lee, yang berasal dari Partai Demokratik Korea yang berhaluan liberal, menggantikan Presiden sebelumnya, Yoon Suk-yeol, yang diberhentikan dari jabatannya tahun lalu usai menetapkan keadaan darurat militer.
Yoon berdalih langkah itu diambil sebagai respons terhadap ancaman pasukan antinegara dan dugaan infiltrasi dari Korea Utara.
Dalam pidatonya, Lee menekankan perlu langkah konkret untuk menenangkan gejolak yang telah mengguncang Korea Selatan selama beberapa bulan terakhir. Dia menyuarakan semangat rekonsiliasi dan perbaikan menyeluruh dalam berbagai sektor.
"Pemerintahan Lee Jae-myung akan menjadi pemerintahan yang pragmatis pro-pasar," kata Lee seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (4/6)
Dia juga menyatakan tekadnya untuk memperbaiki hubungan dengan Pyongyang yang selama ini diwarnai ketegangan militer dan diplomatik. Menurutnya, inisiatif damai adalah langkah penting menuju stabilitas kawasan.
"Saya akan mencoba membuat kemajuan dalam hubungan Korea Selatan dengan Pyongyang, bekerja untuk 'mencegah provokasi nuklir dan militer Korea Utara sambil membuka saluran komunikasi dan mengupayakan dialog dan kerja sama untuk membangun perdamaian di Semenanjung Korea," sebut Lee.
Lebih lanjut, dia menggarisbawahi pentingnya perdamaian sebagai pilihan utama bagi masa depan bangsa. "Kita akan menyembuhkan luka-luka perpecahan dan perang serta membangun masa depan yang damai dan sejahtera," tambahnya.
"Betapa pun mahalnya, perdamaian lebih baik daripada perang," imbuhnya.
Dalam pidatonya, Lee juga mengangkat isu proteksionisme global yang kini memengaruhi ekspor Korea Selatan.
Hubungan perdagangan antara Seoul dan Washington mengalami tekanan serius di bawah kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang memberlakukan tarif tinggi terhadap sejumlah produk impor, termasuk baja dan aluminium dari Korea Selatan.
Pemerintahan sementara Korea Selatan sebelumnya gagal menyepakati perjanjian dagang baru dengan pemerintah AS untuk menangguhkan tarif yang dikenakan.
Saat ini, tarif sebesar 25% atas produk Korea Selatan sedang ditangguhkan untuk negosiasi lanjutan. Namun sejumlah eksportir telah terkena tarif sebesar 50% terhadap baja dan aluminium.
Lee berkomitmen untuk melindungi ekonomi dalam negeri yang sangat bergantung pada ekspor serta memperbaiki kondisi hidup masyarakat ekonomi menengah dan bawah.
"Meningkatnya proteksionisme dan restrukturisasi rantai pasokan menimbulkan ancaman bagi ekonomi Korea Selatan yang didorong oleh ekspor," jelas Lee.
Ia menambahkan bahwa kebijakan pemerintah ke depan akan difokuskan untuk mengatasi beban biaya hidup yang semakin berat bagi banyak warga.
Lee Jae-myung berhasil memenangkan pemilihan umum dengan perolehan suara sebesar 49,4%, mengalahkan kandidat konservatif Kim Moon-soo secara signifikan.
Pemilu kali ini mencatat tingkat partisipasi pemilih tertinggi sejak 1997, menunjukkan tingginya perhatian publik terhadap arah baru yang akan ditempuh oleh negeri Ginseng tersebut. (I-2)
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
Dimulainya penerbangan reguler antara kedua ibu kota untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, menurut pengumuman blog penerbangan Rusia.
Korea Utara mengecam doktrin pertahanan baru Jepang yang dinilai berupaya menjadikan negeri Sakura sebagai kekuatan militer besar.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
LEE Jae Myung resmi menjabat Presiden Korea Selatan (Korsel), Rabu (4/6) usai memenangkan pemilihan presiden dan menggantikan Yoon Suk Yeol yang sebelumnya diberhentikan.
Pemerintahan konservatif sebelumnya dikenal dengan pendekatan keras terhadap Korea Utara, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan.
Lee Jae Myung dari Partai Demokrat resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan (Korsel) dalam pemilihan luar biasa yang diselenggarakan menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
KANDIDAT oposisi liberal Korea Selatan, Lee Jae-Myung, terpilih sebagai presiden baru pada Rabu (4/6) pagi.
Sebagai presiden baru, Lee Jae Myung berjanji akan memperketat undang-undang darurat militer, mendukung usaha kecil, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved