Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Raja Charles III Kunjungi Kanada di Tengah Ketegangan dengan Pangeran Harry

Thalatie K Yani
27/5/2025 05:14
Raja Charles III Kunjungi Kanada di Tengah Ketegangan dengan Pangeran Harry
Raja Charles III memulai kunjungan singkat ke Kanada di tengah pengobatan kanker dan hubungan yang renggang dengan Pangeran Harry.(Media Sosial X)

RAJA Charles III tiba di di Ottawa, Kanada, sebagai rangkaian kunjungan perdananya ke Amerika Utara. Raja berusia 76 tahun itu berada di sana kurang dari 24 jam, dengan tetap menjalani perawatan mingguan untuk kanker.

Perjalanan ini dibayangi dengan ketegangan hubungannya dengan sang putra, Pangeran Harry. Bersamaan dengan tibanya Raja Charles di benua yang sama tempat putranya tinggal, Harry diam-diam melakukan perjalanan ke Shanghai, Tiongkok, penampilan mengejutkan dalam sebuah konferensi global tentang pariwisata dan perjalanan. Duke of Sussex yang berusia 40 tahun itu tinggal di Montecito, California, bersama istrinya, Meghan Markle, serta dua anak mereka, Pangeran Archie, 6, dan Putri Lilibet, 3.

Awal bulan ini, Harry berbicara kepada BBC News beberapa jam setelah kalah dalam gugatan hukum terkait penurunan status keamanannya di Inggris, yang dikurangi setelah ia mundur sebagai anggota kerajaan aktif pada 2020.

"Aku ingin berdamai dengan keluargaku. Tidak ada gunanya terus bertengkar," kata Harry.

"Hidup itu berharga. Aku tidak tahu berapa lama lagi ayahku akan hidup," tambahnya, merujuk pada diagnosis kanker Raja Charles. "Dia tidak mau berbicara denganku karena masalah keamanan ini, tapi akan sangat menyenangkan jika bisa berdamai."

Pangeran Harry berpendapat bahwa sebagai kepala negara, ayahnya bisa membantu mengembalikan perlindungan keamanan yang sedang ia perjuangkan.

Kunjungan singkat

Berbeda dari kunjungan kerajaan sebelumnya, perjalanan Charles ke Kanada kali ini akan sangat singkat. Ini menandai kunjungan ke-20 Raja Charles ke Kanada dan yang ke-6 bagi Ratu Camilla.

Mengingat waktu yang terbatas, Charles langsung bekerja setelah tiba di Kanada, dimulai dari sebuah acara komunitas di mana pasangan kerajaan akan bertemu warga Kanada yang mewakili berbagai organisasi dari seluruh negeri.

Selanjutnya, Raja akan mengadakan audiensi dengan Gubernur Jenderal Mary Simon sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Di hari yang sama, Ratu Camilla dijadwalkan akan dilantik sebagai anggota Dewan Penasihat Kanada (Canadian Privy Council).

Tak lengkap rasanya kunjungan kerajaan tanpa penanaman pohon simbolis. Pasangan ini akan menanam pohon kenang-kenangan di Rideau Hall, kediaman resmi gubernur jenderal, di dekat pohon maple gula yang mereka tanam pada 2017.

Hari itu akan diakhiri dengan resepsi untuk menghormati 10 letnan gubernur provinsi dan tiga komisaris wilayah Kanada.

Pembukaan Sidang Parlemen

Puncak kunjungan berlangsung pada 27 Mei, ketika Charles — sebagai Kepala Negara Kanada — menghadiri Pembukaan Sidang Parlemen bersama Ratu Camilla. Ia akan menyampaikan Pidato dari Tahta di Ruang Senat.

Ini akan menjadi kali kedua dalam sejarah seorang penguasa membuka Parlemen Kanada, setelah mendiang ibunya, Ratu Elizabeth, melakukannya pada Oktober 1957. Peristiwa ini dipandang sebagai "momen penting antara Kepala Negara dan rakyat Kanada," karena hanya akan menjadi kali ketiga dalam sejarah seorang Raja menyampaikan Pidato dari Tahta.

Dalam momen tersebut, Charles akan mengandalkan lebih dari lima dekade pengalaman dalam pelayanan publik dan diplomasi. Ketika menyampaikan Pidato dari Tahta, Raja harus mencerminkan kebijakan dan prioritas Perdana Menteri Kanada Mark Carney.

Di saat yang sama, Charles juga harus menavigasi sensitivitas diplomatik secara hati-hati agar tidak merusak hubungan Inggris dengan sekutu utama lainnya di Amerika Utara, yaitu Amerika Serikat.

Kemenangan Mark Carney dalam pemilu baru-baru ini dipandang luas sebagai penolakan terhadap agenda Presiden Donald Trump, terutama terkait dorongannya untuk tarif yang lebih tinggi dan pernyataan kontroversialnya yang menyiratkan bahwa Kanada bisa menjadi "negara bagian ke-51." Bahkan, menurut laporan BBC, Carney mengatakan bahwa rakyat Kanada tidak terkesan dengan undangan kunjungan kenegaraan kedua untuk Presiden Trump oleh Inggris.

Sebagai bagian dari persiapan kunjungan, Charles dan Camilla mengunjungi Canada House di London pada 20 Mei, di mana Charles menerima kunci simbolis gedung tersebut — mirip dengan yang diberikan kepada Raja George V saat Canada House pertama kali dibuka pada 1925. (People/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya