Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Tiongkok dengan tambahan tarif sebesar 50% untuk produk yang diimpor ke 'Negeri Paman Sam' itu jika Beijing tidak mencabut tarif balasan mereka terhadap AS.
Berbicara di Gedung Putih, Selasa (8/4) WIB, Trump mengatakan dirinya tidak berencana menghentikan pemberlakuan tarif baru untuk melakukan negosiasi dengan negara lain.
"Kita tidak mempertimbangkan hal itu. Ada banyak negara yang telah berusaha bernegosiasi dengan kami dan itu akan berlangsung secara adil," tegas Trump.
Trump kembali menegaskan ancaman 50% tarif terhadap produk Tiongkok jika Beijing tidak mencabut tarif balasan pada Rabu (9/4) WIB.
Jika Trump memberlakiukan hal itu maka perusahaan AS yang emdatangkan produk dari Tiongkok akan menghadapi tarif sebesar 104%.
Dalam unggahan di media sosial miliknya, Truth Social, Trump mengatakan dirinya akan memberlakukan tarif tambahan keciali Tiongkok membatalkan tarif balasan sebesar 34% terhadap produk AS, yang diumumkan Beijing pada Jumat (4/4).
Rabu (2/4), Trump mengatakan dirinya akan memberlakukan tarif sebesar 34% terhadap prodyk Tiongkok sebagai bagian dari kebijakan 'Hari Kebebasan' yang memberlakukan tarif minimal 10% terhadap hampir semua negara rekan dagang AS,
Jika Trump benar memberlakukan tambahan tarif terhadap produk Tiongkok, perusahaan AS yang mendatangkan produk asal 'Negeri Tirai Bambu' akan terkena tarif sebesar 104%, akumulasi dari tarif 20% yang diberlakukan pada Maret tahun lalu dan 34% yang diumumkan pekan lalu.
Trump mengatakan Tiongkok telah memberlakukan tarif balasan meski dirinya telah memberi peringatan bahwa negara mana pun yang membalas tarif AS akan dikenakan tarif tambahan.
Beijing membalas pernyataan Trump dengan menyebut mengancam Tiongkok bukanlah cara yang tepat dalam hubungan kedua negara.
"Langkah AS dengan alasan balasan merupakan sikap egois mereka terhadap kepentingan negara lain," tegas juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di AS Liu Pengyu.
"Apa yang mereka lakukan adalah uniletalisme, protekionalisme, da perundungan ekonomi," lanjutnya. (bbc/Z-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Gelombang panas ekstrem yang diperkiakan mencapi 40 derajat celsius melanda wilayah timur Amerika Serikat, memengaruhi hampir 160 juta penduduk.
Sistem pertahanan udara Qatar mengeklaim berhasil mencegat enam rudal yang ditembakkan Iran ke Pangkalan militer Amerika Serikat Al Udeid. Pangkalan militer AS itu terletak di Qatar.
Qatar mengutuk keras serangan Iran terhadap Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid, yang terletak di dalam wilayahnya. Qatar pun menegaskan bahwa pihaknya memiliki hak untuk membalas.
Menlu Iran Abbas Araghchi menegaskan belum ada kesepakatan resmi terkait gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Budi enggan memerinci jawaban mereka saat diperiksa penyidik. Uang yang diminta tidak langsung masuk ke rekening para tersangka.
KPK mengumumkan identitas delapan tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA).
JEPANG tidak berniat membeli peralatan pertahanan dari Amerika Serikat sebagai imbalan atas pelonggaran kebijakan tarif.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Negosiasi diinisiasi oleh pemerintah AS. Saat ini kedua pihak masih menyusun agenda dan waktu pasti pertemuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved