Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Tiongkok dengan tambahan tarif sebesar 50% untuk produk yang diimpor ke 'Negeri Paman Sam' itu jika Beijing tidak mencabut tarif balasan mereka terhadap AS.
Berbicara di Gedung Putih, Selasa (8/4) WIB, Trump mengatakan dirinya tidak berencana menghentikan pemberlakuan tarif baru untuk melakukan negosiasi dengan negara lain.
"Kita tidak mempertimbangkan hal itu. Ada banyak negara yang telah berusaha bernegosiasi dengan kami dan itu akan berlangsung secara adil," tegas Trump.
Trump kembali menegaskan ancaman 50% tarif terhadap produk Tiongkok jika Beijing tidak mencabut tarif balasan pada Rabu (9/4) WIB.
Jika Trump memberlakiukan hal itu maka perusahaan AS yang emdatangkan produk dari Tiongkok akan menghadapi tarif sebesar 104%.
Dalam unggahan di media sosial miliknya, Truth Social, Trump mengatakan dirinya akan memberlakukan tarif tambahan keciali Tiongkok membatalkan tarif balasan sebesar 34% terhadap produk AS, yang diumumkan Beijing pada Jumat (4/4).
Rabu (2/4), Trump mengatakan dirinya akan memberlakukan tarif sebesar 34% terhadap prodyk Tiongkok sebagai bagian dari kebijakan 'Hari Kebebasan' yang memberlakukan tarif minimal 10% terhadap hampir semua negara rekan dagang AS,
Jika Trump benar memberlakukan tambahan tarif terhadap produk Tiongkok, perusahaan AS yang mendatangkan produk asal 'Negeri Tirai Bambu' akan terkena tarif sebesar 104%, akumulasi dari tarif 20% yang diberlakukan pada Maret tahun lalu dan 34% yang diumumkan pekan lalu.
Trump mengatakan Tiongkok telah memberlakukan tarif balasan meski dirinya telah memberi peringatan bahwa negara mana pun yang membalas tarif AS akan dikenakan tarif tambahan.
Beijing membalas pernyataan Trump dengan menyebut mengancam Tiongkok bukanlah cara yang tepat dalam hubungan kedua negara.
"Langkah AS dengan alasan balasan merupakan sikap egois mereka terhadap kepentingan negara lain," tegas juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di AS Liu Pengyu.
"Apa yang mereka lakukan adalah uniletalisme, protekionalisme, da perundungan ekonomi," lanjutnya. (bbc/Z-1)
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Trofi Piala Dunia Antarklub yang ada di Ruang Oval merupakan versi ketiga diberikan sebagai pengakuan atas kesuksesan penyelenggaraan turnamen.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana menaikkan tarif tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan bagi warga luar Jakarta dan wisatawan asing.
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved