Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GEMPA bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan kekuatan 7,7 dan 6,4 magnitudo, telah menyebabkan bencana kemanusiaan besar.
Berdasarkan data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) per 1 April 2025, State Administration Council (SAC) Myanmar melaporkan 2.056 kematian dan 3.900 korban luka-luka. Sementara itu, laporan media massa menyebutkan angka korban tewas mencapai setidaknya 3.034 orang, dengan 3.517 luka-luka dan 498 orang masih dilaporkan hilang.
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama menyoroti pentingnya bantuan kemanusiaan dan tanggapan cepat dalam menghadapi situasi ini. "Kita tentu bersedih dan bersimpati atas bencana ini. Namun, lebih dari itu, kita juga harus memastikan adanya koordinasi yang efektif dalam memberikan bantuan," ujarnya.
Pemerintah Republik Indonesia telah menunjukkan solidaritasnya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 1,2 juta dolar AS untuk membantu para korban. Di sisi lain, WHO Asia Tenggara bergerak cepat dalam 24 jam pertama pasca-gempa dengan mengirimkan hampir 3 ton perlengkapan kesehatan ke daerah terdampak utama di Nay Pyi Taw dan Mandalay. Bantuan tersebut mencakup alat kesehatan, trauma kits, tenda kesehatan, dan peralatan esensial lainnya.
"Sejauh ini, WHO telah memobilisasi dana sebesar 5 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar. Namun, berdasarkan perkiraan, kebutuhan mendesak dalam 30 hari ke depan mencapai 8 juta dolar AS," kata Tjandra.
WHO juga telah menerbitkan tiga laporan situasi (situation report) pada 29 Maret, 30 Maret, dan 1 April, untuk memperbarui perkembangan di lapangan.
Dalam pemaparannya, Tjandra juga menekankan pentingnya memahami kebutuhan utama dalam tanggap darurat ini. "WHO telah mengidentifikasi 12 kebutuhan kritis yang harus segera dipenuhi untuk membantu Myanmar melewati krisis ini. Kebutuhan itu meliputi manajemen penanganan korban massal, perawatan trauma dan pembedahan, peralatan transfusi darah, kantung jenazah, peralatan anestesi, obat esensial, tenda, alat pelindung diri (APD), analisis kerusakan fasilitas kesehatan, akses ke air bersih dan sanitasi, surveilans serta pencegahan penyakit menular, serta dukungan mental dan psikososial."
Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, diharapkan penanganan pasca-bencana ini dapat dilakukan dengan cepat dan efektif, sehingga masyarakat terdampak bisa segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. "Kita semua harus berperan aktif, baik melalui dukungan kemanusiaan maupun peningkatan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana di masa depan," pungkas Tjandra. (Ata/I-1)
TIM dari Indonesia akan berangkat menggunakan pesawat Hercules, sore ini (1/4) untuk membantu proses evakuasi dan penanganan gempa bumi di Myanmar.
Israel disebut tengah berunding dengan lima negara, termasuk Indonesia, untuk menerima warga Gaza
Prabowo menegaskan perlunya pengawasan dan transparansi dalam kekuasaan.
PBSI membidik satu gelar juara pada Kejuaraan Dunia 2025 yang akan berlangsung 25–31 Agustus di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Prancis.
PERAHU naga berhasil meraih tiga medali emas untuk Indonesia dalam ajang The World Games Chengdu 2025. Adapun yang terbaik yakni nomor 10-seater 500 meter, Minggu (10/8) waktu setempat
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan pemerintah Indonesia akan memilih jalur diplomasi dalam menyelasaikan sengketa Laut Ambalat yang diklaim pemerintah Malaysia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved