Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI dari U of T Scarborough menghubungkan penurunan populasi beruang kutub yang hidup di Western Hudson Bay dengan menyusutnya es laut yang disebabkan perubahan iklim.
Para peneliti mengembangkan sebuah model yang menunjukkan penurunan populasi beruang kutub disebabkan kurangnya energi yang mereka dapatkan, yang disebabkan kekurangan makanan akibat musim berburu yang lebih pendek karena es laut yang semakin menipis.
"Hilangnya es laut berarti beruang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berburu anjing laut dan lebih banyak waktu berpuasa di darat," kata Louise Archer, seorang postdoktoral dari U of T Scarborough dan penulis utama studi ini.
"Ini berdampak negatif pada keseimbangan energi beruang, yang mengarah pada penurunan reproduksi, kelangsungan hidup anak beruang, dan akhirnya penurunan populasi."
Model "bio-energetik" yang dikembangkan para peneliti melacak jumlah energi yang saat ini didapatkan beruang dari berburu anjing laut dan jumlah energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Yang unik dari model ini adalah ia mengikuti seluruh siklus hidup individu beruang kutub – dari anak beruang hingga dewasa – dan membandingkannya dengan data pemantauan selama empat dekade dari populasi beruang kutub di Western Hudson Bay antara tahun 1979 dan 2021.
Selama periode ini, populasi beruang kutub di wilayah ini menurun hampir 50%. Data pemantauan menunjukkan ukuran rata-rata beruang kutub juga mengalami penurunan. Massa tubuh betina dewasa turun sebesar 39 kg dan anak beruang usia satu tahun turun 26 kg selama periode 37 tahun.
Model para peneliti ini memberikan hasil yang sangat sesuai dengan data pemantauan, yang berarti model ini memberikan penilaian yang akurat tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terus terjadi pada populasi beruang kutub jika kehilangan es laut dan defisit energi yang lebih besar terus berlangsung.
"Model kami melangkah lebih jauh dari sekadar mengatakan ada korelasi antara hilangnya es laut dan penurunan populasi," kata Péter Molnár, seorang profesor di Departemen Ilmu Biologi di U of T Scarborough dan salah satu penulis studi ini.
"Model ini memberikan mekanisme yang menunjukkan apa yang terjadi ketika es berkurang, waktu berburu berkurang, dan energi secara keseluruhan berkurang. Ketika kami menghitung angka-angka ini, kami mendapatkan kecocokan hampir satu banding satu dengan apa yang kami lihat di kehidupan nyata."
Para peneliti, yang juga melibatkan rekan-rekan dari Environment and Climate Change Canada, mencatat anak beruang menghadapi tantangan besar yang disebabkan perubahan iklim ini.
Archer mengatakan bahwa periode berburu yang lebih pendek mengakibatkan ibu beruang memproduksi lebih sedikit susu, yang membahayakan kelangsungan hidup anak beruang. Anak-anak beruang memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah selama periode puasa pertama mereka jika mereka gagal menambah berat badan yang cukup.
Ibu beruang juga melahirkan lebih sedikit anak beruang. Data pemantauan menunjukkan bahwa ukuran litter anak beruang telah menurun 11% dibandingkan hampir 40 tahun yang lalu, dan ibu beruang cenderung mempertahankan anak-anak mereka lebih lama karena anak beruang tersebut tidak cukup kuat untuk hidup mandiri.
"Ini sangat sederhana – kelangsungan hidup anak beruang secara langsung memengaruhi kelangsungan hidup populasi," kata Archer, yang penelitiannya didanai melalui beasiswa postdoctoral Mitacs Elevate dan organisasi nirlaba Polar Bears International.
Western Hudson Bay dianggap sebagai indikator bagi populasi beruang kutub secara global, dan karena Kutub Utara memanas dengan kecepatan empat kali lipat lebih cepat daripada rata-rata global, para peneliti memperingatkan kemungkinan penurunan serupa pada populasi beruang kutub di wilayah lain.
"Ini adalah salah satu populasi beruang kutub yang terletak di wilayah paling selatan, dan telah dipantau untuk waktu yang lama, jadi kami memiliki data yang sangat baik untuk dianalisis," kata Molnár, yang merupakan ahli tentang bagaimana pemanasan global memengaruhi mamalia besar.
"Ada alasan yang kuat untuk meyakini apa yang terjadi pada beruang kutub di wilayah ini juga akan terjadi pada beruang kutub di wilayah lain, berdasarkan proyeksi hilangnya es laut. Model ini pada dasarnya menggambarkan masa depan mereka."
Studi ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Science, menerima pendanaan dari Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada dan Canada Foundation for Innovation. (Science Daily/Z-3)
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
PARA peneliti dari Universitas Manchester telah memperkirakan akan ada peningkatan risiko infeksi jamur selama beberapa tahun mendatang akibat perubahan iklim.
PERUBAHAN iklim secara langsung berdampak pada kerusakan lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan ibu dan anak
Perubahan Iklim: Dampak dan Solusi untuk Bumi. Krisis iklim global: Pelajari dampak mengerikan & solusi inovatif selamatkan Bumi. Aksi nyata untuk masa depan berkelanjutan!
Pelajari unsur cuaca utama & pengaruhnya pada iklim. Panduan lengkap untuk memahami faktor pembentuk cuaca di sekitar kita.
Pelajari unsur cuaca & iklim! Meta deskripsi ini mengungkap rahasia lingkungan, dari suhu hingga curah hujan. Temukan keterkaitannya!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved